MATARAM- MotoGP yang direncanakan akan digelar pada tahun 2021 mendatang di sirkuit Mandalika diperkirakan akan menyita perhatian ratusan ribu orang. Fasilitas akomodasi dan penginapan harus jadi perhatian serius, mengingat ratusan ribu orang yang nantinya akan datang langsung menyaksikan gelaran MotoGP membutuhkan tempat menginap yang tentunya dekat dengan lokasi balapan.
“Ini perlu dikaji kembali oleh pemerintah,” kata Ketua Kehormatan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB I Gusti Lanang Patra dikutip dari lombokpost.
Menurutnya, memperbanyak tempat menginap menjadi poin yang tidak kalah penting daripada mempersiapkan gelaran balapan tersebut. Hal ini perlu dilakukan, mengingat jumlah tamu yang datang diperkirakan mencapai 150 ribu orang. Di sisi lain, jumlah kamar hotel di NTB hanya 16 ribu. Baik hotel berbintang sampai hotel melati.
Saat ini kondisi kunjungan hotel dalam masa low season. Bahkan untuk di resort saja hanya ramai pada bulan-bulan tertentu. Seperti pada Juni, Juli, Agustus, Desember dan liburan sekolah. Sedangkan hotel pada bulan Januari-Maret kegiatan MICE sedang low season, ungkapnya,
Selain itu, dia juga menyoroti setelah gelaran balapan tersebut dilaksanakan. Bagaimana setelah MotoGP itu, lalu hotelnya mau di apakan. Investor juga berhitung mereka, karena event berlangsung hanya beberapa hari saja, terus kamar hotel yang banyak itu bagaimana,” tandasnya.
Sementara itu, pemerintah sendiri sanggup tidak mendatang tamu sebanyak itu. Terutama pada kesiapan airport, destinasi, promosinya, dan masih banyak hal yang perlu di persiapkan. Tidak hanya dengan menyediakan kamar hotel saja, karena ini merupakan pariwisata.
Selain itu, hal yang perlu menjadi bahan kajian pemerintah adalah event yang akan diadakan setelah gelaran internasional tersebut berakhir. Kalau sekarang di Kebut untuk pembangunan hotel demi menampung peminat Moto GP, bagaimana dengan kondisi hotel kedepannya mengingat di masa low season saat ini saja banyak hotel yang kamar hotelnya tidak terpakai. Tak hanya itu, dari sisi kesiapan direct flight untuk mendatangkan tamu ke NTB belum terpenuhi.