Oleh Taufan Rahmadi, Tourism Activist, Founder GENPI, dan Temannya Wisatawan
Presiden Jokowi mengumumkan bahwa ada 2 WNI yang positif terjangkit virus corona, yaitu seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
Kenyataan ini sudah pasti akan berdampak pada iklim pariwisata Indonesia, pariwisata yang diharapkan sebagai sektor utama di dalam menggerakkan ekonomi rakyat bakal terancam hancur secara perlahan jika pemerintah , dalam hal ini Kemenparekraf , tidak cepat terlebih salah langkah dalam mengambil kebijakannya.
Oleh karena itu , melalui Siaran Pers ini kami mencoba memberikan usulan terkait langkah – langkah strategis yang perlu dilakukan agar Pariwisata Indonesia bisa terus bertahan dalam menghadapi krisis wabah virus corona ini ?
1. Aktif berkomunikasi dengan WHO terkait langkah -langkah yang perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran corona di destinasi pariwisata
Bila mengacu kepada UNWTO bahwa krisis dalam dunia pariwisata itu terbagi atas 5 katagori krisis , yaitu : krisis lingkungan , krisis sosial dan politik , krisis kesehatan, krisis teknologi dan krisis ekonomi.
Wabah Virus Corona masuk dalam katagori krisis kesehatan , seperti halnya Flu Avian SARS, dan Ebola yang pernah juga membawa dampak pada krisis pariwisata secara global.
Seiring dengan positifnya WNI terjangkit corona maka Komunikasi intensif antara Indonesia dengan WHO diharapkan dapat menjadi gambaran dan memberi keyakinan bagi Wisatawan Global bahwa penanganan wabah virus corona di Indonesia memang sesuai dengan SOP WHO sebagai lembaga kesehatan dunia.
2. Memperkuat Peran Media
Peran media adalah sangat berpengaruh di dalam menjelaskan kepada publik, dalam hal ini wisatawan, terkait informasi yang valid tentang virus corona ini, termasuk menjelaskan langkah – langkah taktis yang telah dilakukan oleh para pemegang kebijakan baik di tingkat pusat dan daerah untuk memastikan destinasi pariwisata terbebaskan dari virus corona .
Peran media yang terorganisir dengan baik diharapkan dapat memberikan nilai positif dalam penanggulangan wabah virus corona.
3. Memperkuat Peran Masyarakat dan Stakeholder Pariwisata
Adalah hal yang penting untuk bisa menghadirkan rasa tanggung jawab bersama terkait keamanan dan kenyaman wisatawan di masyarakat dan stakeholder pariwisata.
Pengetahuan dan pemahaman tentang bagaimana memberikan pertolongan pada saat sakit, melayani dengan baik , berkomunikasi dengan santun , bagaimana merespon issue akan sangat menolong untuk menjaga kondusifitas didestinasi pariwisata pada saat terjadinya krisis.
4. Diversifikasi Market dan Produk Pariwisata
Belajar dari wabah virus corona ini, Indonesia tidak bisa lagi untuk bergantung pada satu segmen market wisatawan saja. Kebijakan pemasaran pariwisata tidak saja harus mempertimbangkan sisi ekonomi tetapi juga mempertimbangkan faktor – faktor kesehatan global yang berhubungan dengan negara darimana wisatawan itu berasal.
Tentang produk pariwisata, seperti paket wisata, penginapan, kuliner, oleh-oleh , selain faktor kreatifitas, keamanan, kenyamanan juga harus mengontrol ketat standard kesehatan di dalam menyajikannya kepada wisatawan.
5. Memperkuat Mitigasi Pariwisata
Tidak sekali ini Pariwisata Indonesia dilanda krisis yang disebabkan oleh berbagai kondisi force majeur , sebut saja Gunung Meletus , Gempa Bumi, Terorisme, banjir , blackout Listrik dan sekarang wabah virus corona.
Mitigasi tentunya tidak hanya berbicara pada saat kejadian , melainkan juga termasuk langkah-langkah pencegahan , dan langkah – langkah pemulihan setelah krisis terjadi.
Dengan Mitigasi Pariwisata yang kuat dan tersosialisasi dengan baik diharapkan bisa mengurangi kepanikan dan menghadirkan langkah-langkah yang tepat dalam mengatasi crisis dilapangan.
6. Menjadikan Pembenahan Destinasi dan Mitigasi Pariwisata sebagai fokus utama pembangunan pariwisata Indonesia
Promosi yang gencar tidak akan berdampak banyak disaat para wisatawan baik mancanegara dan nusantara kondisi psikologisnya lebih dominan diselimuti oleh rasa khawatir tertular virus corona daripada ingin liburan.
Demikian 6 point usulan kami dalam siaran pers ini yang mengacu kepada Report UNWTO dan COMCEC tentang Risk & Crisis Management in Tourism Sector : Recovery from Crisis in the OIC Member Countries , semoga bisa menjadi pertimbangan yang serius bagi Bapak Presiden dan para Menterinya.
Akhirnya , Semoga Alloh SWT, Tuhan yang Maha Kuasa selalu melindungi negeri dan bangsa Indonesia dari wabah virus yang mematikan ini.
Artikel ini juga dimuat di Republika.co.id