Lensa Internasional – Menyusul Italia, Denmark menjadi negara Eropa kedua yang wilayahnya diisolasi alias lockdown akibat penyebaran virus corona. Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen, secara resmi mengumumkan akan menutup sejumlah fasilitas publik seperti taman kanak-kanak, sekolah, dan universitas selama dua pekan.
Kebijakan tersebut diharapkan dapat memperlambat penyebaran penyakit COVID-19 yang oleh WHO kini telah ditetapkan sebagai pandemi global. Peraturan ini, kata Frederiksen juga menyasar kepada seluruh karyawan di sektor publik.
Mereka diperkenankan bekerja dari rumah dan tetap mendapatkan bayaran. Begitu pula karyawan swasta yang diizinkan untuk menyelesaikan pekerjaannya dari kediaman masing-masing.
Bersamaan dengan itu, Frederiksen juga mendesak larangan pertemuan yang melibatkan setidaknya 100 peserta di Denmark. Langkah ini diambil pemerintah seiring peningkatan jumlah kasus SARS-CoV-2 di negara tersebut.
Per Rabu (11/3), jumlah pasien yang terjangkit virus corona di Denmark telah mencapai 514 orang. Lonjakan terjadi 10 kali lipat sejak Senin (9/3). Magnus Heunicke selaku Menteri Kesehatan Denmark menyebut wabah corona di negara Eropa memang mengalami peningkatan drastis.
Pemerintah Denmark memberlakukan isolasi atau karantina di seluruh penjuru negeri. Toko-toko terpaksa ditutup kecuali toko makanan dan apotek.
Sebelumnya, Italia menjadi negara Eropa pertama yang lockdown akibat virus corona. Negara tersebut telah mengisolasi seluruh wilayah di negara itu untuk mencegah penyebaran virus corona. Ada lebih dari 12.000 penderita virus corona di Italia saat ini, dengan angka kematian mencapai 827 orang.
Sumber: Kumparan