Lombok Tengah – Gelaran MotoGP pada tahun 2021 medatang memang menyita perhatian banyak pihak. Tak terkecuali desa-desa yang berada di sekitar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, baik di zona inti maupun zona penyangga.
Desa lingkar bandara maupun KEK menadalika mulai menggali potensi Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM), maupun ekonomi kreatif yang bisa dikembangkan untuk menyambut iklim perubahan yang sangat pesat.
Pemerintah,Tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda mulai bersinergi membangun dan mempersiapkan Desa masing-masing, tak terkecuali Desa Pengembur. Meskipun desa ini tidak termasuk lingkar KEK Mandalika, namun sebagai desa yang berada dalam kawasan Kecamatan Pujut juga tidak mau tertinggal dalam melihat peluang yang sangat besar pada motoGP 2021 mendatang.
Kepala Desa (Kades) Pengembur, Mohammad Sultan, S.Pd, Sabtu (14/3/2020) mengadakan Tourism Class yang mengangkat tema “Bagaimana Menjadikan Desa Pengembur Siap Menyambut MotoGP 2021”. Kades mengundang semua lapisan masyarakat, baik dari staff pemerintahan desa, BPD, pengurus BUMDES, Karang Taruna Desa (KTD) hingga Karang Taruna Kecamatan (KTK), dan juga terbuka untuk semua masyarakat Desa Pengembur. Hal ini tak lain bertujuan untuk membuka mata masyarakat melihat banyaknya peluang yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber kesejahteraan.
Diskusi yang berlangsung hangat dan menarik dibawakan dengan cara khas oleh Taufan Rahmadi selaku pemateri dalam diskusi tersebut. Banyak pertanyaan timbul dan terjawab dengan beberapa solusi yang bisa menjadi pemantik inovasi dan kreativitas masyarakat maupun pemuda untuk memberdayakan dan memanfaatkan potensi yang ada.
“Modal utamanya bukan rupiah, tetapi kemauan serta adanya inovasi yang kreatif yang bisa menjadi ciri khas yang dapat menarik turis untuk datang kesini,” jelas Taufan Rahmadi.
Pada sesi terakhir diskusi, Ketua Karang Taruna Kecamatan Pujut, Sri Anom Putra Sanjaya berharap setiap desa dapat menggali potensi yang ada sebagai produk atau branding desanya masing-masing, terlebih pengembur yang terkenal dengan Desa yang religius di kecamatan Pujut.
“Saya berharap semua Desa di Kecamatan Pujut berperan aktif dan siap menyambut MotoGP 2021. Karang Taruna Desa harus menjadi garda terdepan untuk menggali setiap potensi desa yang bisa dijadikan produk atau branding desanya. Sebagai Contoh Desa Rembitan dan Ende dengan Kerajinan dan Budaya, Desa Mertak Desa Wisata Bahari dan Alam, Desa Teruwai yang di kenal dengan Desa Unggas, dan lain sebagainya. tegas Anom.
Anom menambahkan “Pada Minggu lalu, desa pengembur menjadi juara umum pada Seleksi Tilawatil Quran (STQ) tingkat Kecamatan Pujut. Sudah bukan menjadi rahasia umum bahwa Desa Pengembur adalah desa religius yang setiap tahunnya mencetak generasi Qurani yang mumpuni pada setiap bidang. Kenapa tidak kemudian dengan potensi ini desa pengembur mengembangkan desa wisata halal? Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa beberapa tahun lalu Lombok terpilih menjadi destinasi wisata halal dunia. Hal ini dapat menjadi salah satu kekhasan Desa Pengembur yang bisa terus diinovasikan.” Jelas Anom.
Sebelum mengakhiri diskusi tersebut, Taufan Rahmadi menyatakan kesiapannya untuk membuka sebesar-besarnya ruang diskusi membahas lebih lanjut mengenai pariwisata dan langsung di amini oleh Ketua KTK Pujut yang bersedia membantu mengkomunikasikan dengan Karang Taruna Desa yang berkenan untuk berdiskusi bersama Taufan Rahmadi. (red/SAP)