Paru-paru bukan menjadi satu-satunya organ vital yang terganggu akibat virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19.
Dr. Compton-Phillips sudah menyebut infeksi ini bisa tersebar melalui membran mukosa, hidung, hingga turun ke rektum (dubur). Jadi, ketika virus tidak terdeteksi ada di paru-paru, sebenarnya dia mungkin saja sudah menginfeksi sel-sel yang ada di sistem gastrointestinal. Ini mengapa, terkadang ada pasien infeksi yang menunjukkan gejala diare dan gangguan pencernaan.
Sementara itu, dr. Schaffner mengatakan virus corona baru ini bisa masuk ke dalam aliran darah. Ini sudah pernah ditemukan dalam beberapa kasus infeksi yang diteliti. “Virus itu benar-benar akan sampai di organ-organ vital seperti jantung, ginjal, hati, dan bisa menyebabkan kerusakan langsung pada organ tersebut,” kata dia.
Ketika seseorang terinfeksi virus corona ini, sistem kekebalan tubuh akan fokus untuk melawan virus yang ada. Di saat bersamaan, virus itu telah membuat kerusakan pada organ-organ yang ditempelinya. Tidak hanya itu, sumsum tulang dan organ hati juga bisa turut terinfeksi sebagaimana disebutkan Ketua bidang penyakit menular di Providence Regional Medical Center, dr. George Diaz.
Apa yang belum diketahui ilmuwan tentang virus corona?
Banyak. Walaupun Covid-19 menyerupai SARS dalam banyak hal dan memiliki unsur-unsur yang sama dengan influenza dan pneumonia, perjalanan virus corona belum sepenuhnya dipahami.
Dr. George Diaz, pemimpin bagian untuk penyakit menular di Providence Regional Medical Center di Everett, Washington mengatakan, beberapa pasien dapat tetap stabil selama lebih dari seminggu dan kemudian tiba-tiba terserang pneumonia.
“Beberapa pasien tampaknya pulih tetapi kemudian bisa mengalami gejala lagi,” tutur dia.
Sumber: Kompas.com