Pemerintah Arab Saudi akan memfasilitasi kepulangan jemaah umrah Indonesia yang telantar karena penutupan penerbangan. Namun untuk mendapatkan fasilitas tersebut, jemaah WNI harus segera melaporkan dirinya.
Hal ini diumumkan oleh Konsulat Jenderal RI di Jeddah, Rabu (25/3). Diperkirakan masih ada jemaah Indonesia yang berada di Saudi setelah penutupan penerbangan dua minggu lalu karena virus corona. Belum diketahui jumlahnya, namun diperkirakan tidak banyak.
“Mereka sisa-sisa jemaah yang biasanya berangkat dalam jumlah kecil. Semoga nanti segera pada daftar sehingga diperoleh jumlah pasti,” kata Konsul Jenderal RI untuk Jeddah Eko Hartono dilansir dari kumparan, Kamis (26/3).
Baca Juga: Merespon Wapres, LBM PBNU Berikan Beberapa Opsi Shalat Bagi Tenaga Medis Corona
KJRI menyebut Kementerian Haji dan Umrah Saudi akan memfasilitasi kepulangan jemaah tersebut. Fasilitas ini hanya bisa digunakan untuk WNI dengan visa umrah, tidak termasuk visa ziarah dan visa turis.
Untuk mendapatkan fasilitas ini, jemaah WNI harus mendaftar melalui situs https://eservices.haj.gov.sa dengan batas waktu pendaftaran Sabtu (28/3).
Setelah masuk ke situs itu, pilih tab “Pendaftaran berlebih untuk Mutamers musim 1441 H”. Kemudian isi kolom kewarganegaraan, nomor paspor, kota keberangkatan (Jeddah/Madinah), nomor HP lokal di Arab Saudi.
“Bagi jemaah umrah yang telah terdata, Kerajaan Arab Saudi menyediakan pesawat terbang ke Indonesia dan pembebasan denda keimigrasian. Notifikasi waktu dan jadwal perpindahan akan dikirimkan ke nomor HP yang didaftarkan,” ujar pengumuman KJRI.
Sumber: Kumparan