Lombok Tengah – Ramai beredar melalui pesan berantai di jejaring WhatsApp terkait pengembangan sebaran kasus korban positif Covid-19 dari Almarhum Jumanik yang diterangkan L. Sukmayadi yang kini berstatus Orang dalam Pemantauan (ODP) bahwa Pasien dalam Pengawasan (PDP) RSUD Kota Mataram yang telah meninggal pada 27 Maret tersebut sempat Kontak saat berada pada satu pesawat dengan Camat Pujut, Lalu Sungkul.
Sontak berita ini membuat masyarakat Lombok Tengah khususnya kecamatan Pujut resah membayangkan sudah berapa banyak orang yang kontak dengan Den Camat, panggilan akrabnya, selama beberapa pekan terakhir.
Ditemui di kediamannya oleh tim liputan lensamandalika.com, Lalu Sungkul menyampaikan keprihatinannya atas berbagai berita yang beredar.
“Banyak yang meminta saya di isolasi, dikarantina, padahal kita tahu kejadiannya sudah cukup lama, tanggal 16 Maret lalu,” papar camat yang fasih 6 bahasa asing seperti Inggris, Jerman, Italy, Spanyol, dan bahasa asing lainnya itu.
“Waktu itu memang benar, kami satu pesawat, hanya saja jaraknya sekitar 7 seat, saat menaruh barang di kabin saya melihat almarhum dan seperti biasa kawan lama “Just say Hey Como Estas (Bahasa Spanyol, Artinya: Apa Kabar) dan itupun jarak jauh dan kembali duduk ditempat masing masing” urainya.
Saat keluar pesawat, saking ramai dan buru buru, kami tidak ada obrolan maupun kontak lebih lanjut,” sambungnya.
Selaku kepala pemerintahan di Kecamatan Pujut, dia mengaku selalu mengimbau masyarakat untuk menjalankan pola hidup sehat, social distancing juga physical distancing baik secara langsung maupun melalui akun sosial media miliknya.
“Saya selalu ajarkan masyarakat untuk menjaga diri dengan cara-cara yang dianjurkan pemerintah pusat, tenaga kesehatan, bahkan WHO. Sudah barang tentu saya juga lakukan sendiri sebagai contoh kepada masyarakat banyak. Jadi saya pastkan diri saya sehat terbebas dari Corona” tegasnya.
Beliau juga mengimbau agar masyarakat tidak cepat panik, tetap tenang dan membiasakan tabayyun dulu sebelum mengkonsumsi berita secara mentah-mentah bisa saja mengandung unsur hoax.
Mengingat waktu inkubasi virus corona selama 14 hari sejak terjadinya kontak langsung hingga memunculkan gejala, sangat masuk akal kemudian keterangan dari Den Camat Pujut terkait dirinya yang sampai saat ini memang tampak sehat walafiat, segar bugar setelah terhitung 20 hari sejak bertemunya dengan almarhum Jumanik. (red/RAW_)
Baca Juga Berita Lainnya di Lensamandalika.com:
- Banyak Survey dinyatakan Hoax, Tim Rohmi Firin tetap Optimis menangkan Pilkada NTB
- 1,6 Juta Suara Jadi Modal Kuat Iqbal-Dinda Menangi Pilgub NTB
- Perkuat Ketahanan Pangan, Polda NTB Tanam Padi dan Jagung Bersama Warga
- Hasil Lelang Merchandise MotoGP Mandalika Dukung Penanganan Stunting dan Pemberdayaan Warga
- Kampanye Akbar Iqbal-Dinda dibanjiri pendukung, serukan perubahan untuk NTB lebih baik