Lombok Tengah – Meski telah ditemukan pagi tadi (29/4/2020) oleh petugas gabungan dari Tim Medis RSUD Praya, Satpol-PP, Polres dan Kodim Lombok Tengah, Pasien kasus positif corona inisal LS warga Desa Penujak yang sempat Kabur dari ruang isolasi RSUD Praya masih menyisakan cerita di Tengah masyarakat, khususnya di Kelurahan Tiwugalih dan Dusun Wage Desa Batujai Kecamatan Praya Barat.

Pasalnya, pasien positif covid-19 yang kabur, kemarin malam (28/4/2020) itu sempat singgah di rumah salah satu rekannya di Lingkungan Bogak Kelurahan Tiwugalih, Praya dan mengikuti shalat berjamaah subuh di Dusun Wage, Desa Batujai.

Beredar tangkapan layar dari status facebook netizen inisial MZM, LS sempat bertamu ke rumah rekannya yaitu S di Lingkungan Bogak Kelurahan Tiwugalih dan keduanya sempat salam-salaman dan dilanjutkan dengan cupika-cupiki.

MZM yang merupakan cucu dari S (70 tahun) mengatakan bahwa pasien tersebut mengaku capek dan kelaparan sehingga diberi makan oleh S.

“Kaburnya ke rumah kakek saya, dia mengaku capek dan kelaparan sehingga dengan kebaikan dari keluarga akhirnya pasien tersebut diberi makan. Dia juga mengaku kenal dengan kakek dan mengatakan sempat berteman dan lama tidak bertemu,” ungkap MZM melalui status facebooknya.

Sekarang, lanjut MZM, 3 orang dalam satu rumah telah di tes SWAB. “Mudah-mudahan hasilnya negatif,” harapnya.

Melalui status facebooknya itu, MZM juga berpesan agar hal tersebut bisa menjadi pembelajaran agar dalam kondisi ini sekarang ini tidak menerima tamu atau kerabat yang belum diketahui riwayat perjalanannya.

“Mungkin perlu diberlakukan penutupan jalan untuk mengontrol orang yang keluar masuk,” Imbuhnya.

Sementara itu, ketika waktu Subuh, LS sempat singgah di salah satu masjid di Dusun Wage dan ikut melaksanakan shalat berjamaah dengan warga setempat.

Redaksi lensamandalika.com yang menulusuri hal tersebut mendapatkan konfirmasi bahwa benar LS sempat ikut shalat berjamaah di Dusun Wage.

“Tidak ada kontak langsung, saat Jamaah bersalaman, LS masih dzikir di teras luar masjid,” tutur warga yang enggan disebutkan namanya itu.

Meski begitu, Warga tersebut mengatakan besok pagi (30/4/2020), semua jamaah akan dilakukan rapid test. “Termasuk anak dan suami saya yang kebetulan bersebelahan,” pungkasnya.