Lensamandalika.com – Transmisi Lokal menjadi momok penyebaran kasus corona di Provinsi NTB. Kabupaten Lombok Timur yang semula menyatakan diri kondusif, kembali disebutkan dalam rilis terbaru Sekda NTB H Lalu Gita Ariadi sebagai salah satu daerah penyumbang kasus positif corona (19/5).
Diduga terjangkit corona dari transmisi lokal lantaran, menurut H Lalu Gita, dua pasien baru asal Lombok Timur tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Juga tidak memiliki riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19
- Pasien nomor 388, an. An. MS, laki-laki, usia 18 tahun, penduduk Desa Rakam, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur.
- Pasien nomor 389, an. Ny. N, perempuan, usia 46 tahun, penduduk Desa Rumbuk, Kecamatan Sakra, Kabupaten Lombok Timur.
“Saat ini pasien nomor 388 dirawat di Ruang Isolasi RSJ Mutiara Sukma dan pasien 389 dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji, keduanya dalam keadaan baik,” jelas H Lalu Gita.
Berdasarkan data yang tercantum di website resmi kasus corona provinsi NTB, corona.ntbprov.go.id, total kasus positif corona di Kabupaten Lombok Timur sebanyak 41 orang dengan rincian 36 orang telah sembuh, 1 orang meninggal dunia, dan 4 orang masih dalam perawatan dengan kondisi baik.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Lombok Timur menganggap penyebaran kasus corona di daerah tersebut sudah terkendali sehingga Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lombok Timur memutuskan untuk membuka kembali aktifitas masjid mulai Jumat (22/5) mendatang. Adapun masjid yang diberlakukan uji coba untuk dibuka kembali adalah masjid Kabupaten, masjid Kecamatan, dan masjid Desa.
Kepala Kantor Kemenag Lotim, H. Azharuddin (18/5) melalui Surat Edaran (SE) Nomor 77/Kk.18.03/1/Kp.01/05/2020 mengatakan bahwa pembukaan kembali beberapa masjid tersebut untuk digunakan sebagai tempat kegiataan keagamaan yakni ibadah shalat Jumat dan Shalat Idul fitri 1441 Hijriyah.
Adapun SE tersebut berdasarkan hasil rapat Bupati Lotim dengan segenap instansi terkait dan Majelis Ulama Lombok Timur (18/5) kemarin tentang penanganan wabah corona virus disease 2019 (Covid-19). (red/_dwr)