Lensamandalika.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio menjadi salah seorang Menteri Kabinet Indonesia Maju yang belakangan ini di desas-desuskan terkena reshuffle.

Hal tersebut semakin menguat setelah pada rapat Kabinet 18 Juni lalu, Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa tak akan segan melakukan reshuffle jika ada jajaran Menterinya yang tidak mengambil langkah Extraordinary ditengah polemic yang disebabkan oleh merebaknya pandemic virus corona di Indonesia.

Diungkapkan Anggota Komisi X DPR RI Abdul Hakim Bafagih pada Rapat Kerja Komisi X DPR bersama Menparekraf Wishnutama (23/06) pekan lalu, Kementerian Parekraf belum memberi perhatian pada upaya pembenahan dan kesiapan destinasi. 

Ia meminta Menparekraf  Wishnutama agar mengubah strategi anggarannya. Titik berat pada pemasaran dan penyelenggaraan kegiatan (events) dipandang tidak tepat sebagai strategi pascapandemi.

Menurutnya, anggaran yang dialokasikan untuk Deputi Pemasaran dan Deputi Produk Wisata dan Events terlalu besar jika dibandingkan bidang lainnya. Padahal pascapandemi nanti yang pertama-tama harus dilakukan adalah pembenahan dan penyiapan destinasi.

“Kalau destinasi sudah beres, Cleanliness, Health and Safety (CHS) siap, mendapat rekomendasi, tersertifikasi dan masyarakat dapat memahami dengan baik, barulah wisatawan akan merasa nyaman dan terjamin,” jelas wakil rakyat asal Dapil Jawa Timur VIII itu.

Dikatakannya, Kemenparekraf bahkan belum memiliki terobosan gagasan untuk menjawab berbagai persoalan. Di antaranya soal harga tiket pesawat menuju destinasi-destinasi, bagaimana mengemas produk dan program menarik untuk mendatangkan wisatawan ke destinasi yang sudah siap.

Selain anggota DPR, pelaku industri pariwisata juga mengeluhkan lambannya Wishnutama dalam mengambil kebijakan.

“Kabijakannya lamban dan tak ada terobosan signifikan. Kami yang dibawah merasakan betapa suport untuk pariwisata dibawah Wishnutama sangat kurang. Padahal pariwisata mencakup semua hal. Ekonomi, investasi, bantuan sosial untuk pekerja pariwisata, umkm. Tidak signifikan, biasa2 saja , malah lambat,” kata Taufan salah satu pelaku industri pariwiisata pendiri Temannya Wisatawan.

Kalau dilihat dari kriteria Menteri yang layak di reshuffle, Menparekraf Wishnutama masuk dalam daftar 12 berdasarkan  catatan Presidium IPW Neta S Pane yang menilai Wishnutama termasuk yang dianggap yang tidak kelihatan gebrakannya alias tak memiliki terobosan.

“Presiden Jokowi jangan sekadar mengancam, tapi Reshuffle kabinet harus segera dilakukan. Sebab kabinet presiden Jokowi semakin loyo dan tidak terarah, baik dalam upaya penegakan hukum, pembangunan sosial maupun ekonomi,” kata Neta S Pane dikutip Sindonews, Senin (29/6/2020).

Berikut 12 menteri yang dinilai kinerjanya jeblok versi IPW dan patut menjadi perhatian Presiden Jokowi untuk dilakukan reshuffle:

  1. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. Seharusnya di tengah kegoyahan ekonomi global, kemterian koperasi dan UKM bisa berada di depan menggerakkan ekonomi rakyat lewat terobosan UKM.
    2. Menkumham Yasonna Laoly yang dinilai membuat kegaduhan dgn melepaskan ribuan napi. 
    3. Menpora Zainudin Amali.
    4. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio dinilai tak terdengar suaranya
    5. Menteri Perdagangan untuk mengatasi mafia perdagangan gula saja tak berdaya
    6. Menaker mengijinkan TKA China masuk di tengah pademi Covid 19.
    7. Mensos tak mampu mengkoordinasikan bansos.
    8. Menteri Kominfo tak jelas kiprahnya di tengah kebingungan Jokowi menghadapi pademi Covid 19.
    9. Menteri Perhubungan tak muncul selama pelarangan mudik bisa jadi karena persoalan kesehatan.
    10. Menteri Perindustrian tak terdengar kiprahnya.
    11. Menteri BUMN tidak jelas fungsi dan kontribusinya dalam membangun BUMN sebagai daya dukung ekonomi di tengah pademi Covid 19.
    12. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi selalu memunculkan kontroversial yang memicu kegaduhan. 

Selain itu, Berdasarkan hasil survey yang dipublikasikan oleh Indo Barometer pada 16 Februari lalu, Nama Menparekraf Wishnutama tidak muncul pada urutan 10 besar. Berdasrkan Survey tersebut, soal kinerja teratas ditempati oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Berikut urutan 1-10 kinerja Menteri Kabinet Indonesia berdasarkan Survey Indo Barometer melalui 1.200 responden yang ditanyai pada 9-15 Februari sehingga mendapatkan potret popularitas dan persepsi public terhadap kinerja para menteri.

  1. Prabowo Subianto (26,8%)
  2. Sri Mulyani (13,9%)
  3. Erick Thohir (12,6%)
  4. Mahfud Md (7,3%)
  5. Nadiem Makarim (5,2%)
  6. Basuki Hadimuljono (1,8%)
  7. Syahrul Yasin (1,4%)
  8. Tito Karnavian (1,4%)
  9. Muhadjir Effendy (0,9%)
  10.  Luhut B Panjaitan (0,9%)

Selanjutnya yang terbaru terkait gambaran kepuasan masyarakat terhadap Kinerja Menteri Kabinet Indonesia Maju adalah berdasarkan Survey yang dilakukan oleh Lembaga Arus Survei Indonesia (ASI) yang melibatkan seribu responden pada 9-12 juni lalu.

Berdasarkan Survey yang dirilis pada 19 Juni itu, Menparekraf Wishnutama mendapatkan respon 47% ketidakpuasan masyarakat terhadap kinerjanya. 36,2% merasa puas, dan 17% tidak menjawab.

Kaitannya dengan reshuffle yang diwacanakan oleh Presiden Jokowi jika masih ada Menteri yang tidak melakukan gerak cepat pada penanggulangan dampak Pandemi Covid-19, Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi siap mengambil risiko apapun dalam upaya menghadapi krisis dampak pandemic covid-19.

“Memang Presiden katakan akan ambil risiko, ‘reputasi politik akan saya pertaruhkan’,” ujarnya di Komplek Istana Presiden (29/6), saat dimintai tanggapan terkait pernyataan Presiden Jokowi yang akan melakukan reshuffle. (Red/LM)