Lensamandalika.com – Ditengah animo pengunjung yang terus mendesak untuk dibukanya kembali Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tunak, Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Nusa Tenggara Barat selaku pengelola kawasan, melakukan sosialisasi protokoler new normal di Meeting Room Tunak Cottage & Restaurant, (2/6) kemarin.
Pada kesempatan sebelumnya, beberapa kali BKSDA NTB bersama Unit Management TWA Gunung Tunak melakukan simulasi pelayanan di masa new normal ketika nantinya dibuka kembali.
Kali ini kegiatan sosialisasi yang dilakukan melibatkan berbagai unsur terkait seperti Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah yang dalam hal ini diwakili oleh UPT Puskesmas Kuta, Dinas Pariwisata Lombok Tengah, Pemerintah Desa Mertak, Kepala Dusun dan Tokoh Pemuda berserta Satgas Covid setempat.
Meskipun baru pada tahapan sosialisasi, namun berbagai elemen yang hadir berharap penuh agar TWA Gunung Tunak bisa segera dibuka. Dalam sambutannya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Desa Mertak, Satria menyampaikan harapannya kepada kepala BKSDA NTB agar segera mengeluarkan edaran guna mencabut edaran sebelumnya mengenai penutupan.
“Desa Mertak dan wilayah di Lombok Tengah bagian selatan ini sudah sangat stabil, mohon Bapak Bapak pemangku jabatan agar bisa segera membuka kembali TWA Gunung Tunak untuk pengunjung sehingga roda ekonomi bisa segera berputar kembali,” paparnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, Plt. Kepala BKSDA NTB Deddi Asriadimengatakan bahwa pada dasarnya BKSDA NTB memiliki spirit yang sama untuk segera membuka kembali, namun hirarki management TWA Gunung Tunak yang sampai ke pusat, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutananlah yang berhak membuka ataupun menutup.
“Kita ingin sekali buka, namun ada standar-standar yang sedang kita persiapkan termasuk salah satunya sosialisasi ini. Lombok Tengah sudah masuk zona orange, dan penyebaran Covid-19 juga sudah mampu terkontrol, sekarang tergantung Bapak Bupati atau Gubernur, untuk keluarkan edaran pencabutan Lock Down Tunak dan berbagai destinasi lainnya,” papar pria yang jug menjabat sebagai Kepala Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) itu.
Sementara itu, General Manager TWA Gunung Tunak, Rata Wijaya mengungkapkan bahwa pihaknya sudah sangat maksimal untuk persiapan menyambut pengunjung yang sudah tidak sabar untuk berlibur ke TWA Gunung Tunak setelah hampir 3 bulan mengikuti anjuran pemerintah untuk ‘Stay at Home’.
“Para pengunjung nantinya juga ada pembatasan yang boleh masuk, hanya sekitar 50 orang, jadi harus pesan dulu biar pasti dapet tiket masuk,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, BKSDA NTB juga menyerahkan bantuan sejumlah 30 juta rupiah untuk penguatan kelompok ‘Tunak Besopoq’ selaku pemegang izin jasa wisata di Tunak. Dana tersebut akan digunakan untuk membeli perlengkapan kebutuhan nelayan dan industri rumah tangga berupa olahan kerupuk dan penangkap rajungan. (red/RAW)