Lensamadalika.com – Vaksin corona kini tengah dinanti-nanti masyarakat. Indonesia juga saat ini sudah menerima vaksin corona buatan China, Sinovac, dan sedang diuji klinis oleh PT Bio Farma dengan Universitas Padjadjaran serta Balitbangkes Kemenkes.
Selain Sinovac, pemerintah Indonesia juga ikut mengembangkan vaksin corona bersama Bio Farma, Lembaga Eijkman, dan Kemenristek.
“Kami ingin menegaskan kembali bahwa Indonesia akan berusaha keras untuk menyediakan proteksi kepada masyarakat dengan memproduksi vaksin atau menyediakan vaksin COVID-19,” kata Wiku di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (24/7).
“Salah satunya yang sudah berkembang di berita nasional yaitu kerja sama antara Bio Farma dengan Sinovac, di mana sekarang sedang melalui proses uji klinis fase 3. Dan harapannya nanti akan bisa selesai dalam waktu yang memadai dan produksinya bisa dilakukan,” sambungnya.
Wiku menuturkan, pemerintah Indonesia tetap berusaha mengejar kerja sama dengan pihak-pihak lainnya, termasuk swasta, untuk memproduksi vaksin corona dalam rangka kemandirian bangsa.
“Kita menginginkan bahwa produksi vaksin akan dilakukan oleh perusahaan yang berasal dari Indonesia. Dalam hal ini, sementara ada PT Bio Farma, sebuah BUMN, demikian juga ada rencana dengan pihak swasta yaitu PT Kalbe dan nanti tentunya akan berkembang dengan berbagai alternatif dan potensi yang lainnya ada di Indonesia,” jelas dia.
Pembuatan vaksin corona ini terus dikebut untuk mengejar target setidaknya awal 2021 sudah siap edar. Wiku menjelaskan, terdapat tim pakar juga yang ikut memantau dan menyesuaikan vaksin yang cocok bagi masyarakat Indonesia.
“Dalam perkembangan vaksin, pemerintah Indonesia memprioritaskan: pertama, aman. Kedua, tepat, dan ketiga, cepat. Kami perlu jelaskan aman adalah vaksin tersebut harus mampu memberikan perlindungan pada masyarakat dan tidak ada efek samping,” papar Wiku.
Tak hanya itu, selain tepat dan cepat, vaksin corona juga harus menimbulkan kekebalan yang spesifik.
“Karena kondisi yang dihadapi dunia harus cepat melindungi rakyat Indonesia, maka dari itu dilakukan seluruh uji cepat dan benar,” ujar Wiku.
Mengingat jumlah penduduk Indonesia yang banyak dan luasnya wilayah Indonesia, Wiku memastikan vaksin akan diproduksi dalam jumlah yang memadai. Sehingga, dipastikan seluruh rakyat Indonesia bisa mendapatkannya.
“Terakhir, harus bisa diproduksi baik dan dalam jumlah memadai untuk betul-betul memberikan vaksin pada seluruh rakyat Indonesia,” tandasnya. (Red/kum).