Lombok Tengah, lensamandalika.com – Surat Keterangan (SK) Pimpinan pusat Partai Bulan Bintang (PBB), model B. 1. KWK untuk Pasangan Calon (Paslon) Dwi Normal Beredar. Beredarnya surat yang ditandatangani oleh ketua DPP dan Sekretaris jenderal DPP PBB, membuat penghuni medsos ramai.

Ketua DPC PBB Loteng Legewarman tidak menafikan terkait beredarnya surat tersebut, yang ditandatangani oleh ketua DPP dan sekjen PBB untuk paslon Dwi Normal. “Masalah beredarnya surat model B. 1. KWK untuk paslon Dwi Normal, itu benar,” katanya singkat.

Namun yang perlu diketahui, kalau surat itu pihaknya pertanyakan Keabsahannya, sebab, setelah pihaknya mendapatkan surat tersebut di medsos, pihaknya langsung mengkonfirmasi DPP, dan pihaknya langsung diceritakan asal muasal sk tersebut diterbitkan. Dari pemaparan DPP, pihaknya menyimpulkan bahwa surat tersebut diragukan keabsahannya.

“Saya tidak bisa menceritakan apa yang dikatakan DPP kepada saya terkait terbitnya surat tersebut, namun yang jelas saya selaku ketua DPC PBB Loteng, menyimpulkan kalau surat tersebut keabsahannya diragukan,” terangnya.

Dikatakan, sebelumnya DPP PBB telah merekomendasikan Haji Habib Ziadi Tahir sebagai calon Bupati Loteng, dan telah meminta agar HZT untuk mencari koalisi dengan partai lain, mengingat jumlah kursi PBB di parlemen baru 4 kursi dan butuh tambahan.

“Tidak ada perubahan pilihan PBB dalam mengajukan Paslon di pilkada Loteng mendatang. Rekomendasi yang telah dikeluarkan PBB untuk HZT sampai saat ini masih berlaku, sehingga surat yang beredar untuk paslon Dwi Normal, Keabsahannya kita ragukan,” paparnya.

Terpisah Juru Bicara (Jubir) DwiNormal M. Samsul Qomar dengan kegirangan mengaku, alhamdulillah semalam selesai pleno pilkada untuk dukungan DPP PBB dan untuk Loteng PBB akan konsentrasi pada paket DwiNormal setelah tenggat waktu tanggal 20 di berikan ke Habib Ziasdi tidak mendapatkan partai koalisi.

“PBB sebelumnya telah memberikan rekomendasi kepada HZT dan diberikan tenggat waktu sampai tanggal 20 Agustus. Mungkin dikarenakan HZT tak memenuhi syarat atau kesepakatan, akhirnya PBB memilih Dwi Normal yang sudah punya pasangan,” katanya.

Dengan mengantongi SK B. 1. KWK dari PBB, tentunya ini sebagai jawaban atas keraguan masyarakat, kalau Paslon Dwi Normal sudah tidak bisa ikut meramaikan pilkada Loteng. “Paslon Dwi normal, sempat disebut gagal nyalon, namun dengan adanya sk ini sebagai jawaban kalau Dwi normal ikut dalam pilkada dan insyaallah akan jadi pemenangnya,” yakinnya.

Setelah SK dari PBB ini lanjut mantan wartawan Loteng ini, Dwi normal telah mengantongi SK dengan legalitas B. 1 KWK, masing masing PAN dan PBB. “Kalau PAN dulu kita sudah miliki, sekarang PBB dan kami optimis minggu depan Nasdem, Hanura , Berkarya dan PDIP akan mengeluarkan surat yang sama,” yakinnya.

Selain beberapa partai di atas lanjutnya, Dwi normal juga intens melakukan komunikasi dengan PKS Gerindra dan Golkar , karena memang dari awal Dwi normal berencana untuk koalisi gemuk jadi ikhtiar untuk mewujudkan itu masih dilakukan sampai waktu pendaftaran nantinya.

“Memang politik Loteng ini sangat cair dan serba tak terduga jadi mohon kepada tim dan relawan WiN 2020 untuk tetap bekerja kurangi eforia medsos dan fokus pada kerja kerja pemenangan , yang pasti WiN akan ikut pada konstestasi pilkada 2020 dan menang.
Dan Kita pastikan WiN akan mendaftar di KPUD Loteng kalau ada anggapan yang mengatakan paket ini tidak bisa maju itu keliru, banyak yg menebar isu isu murahan itu artinya paket ini sangat di takutkan jadi kami akan jawab semua itu day by day dengan SK dari parpol pengusung,” tandasnya. (ap)