Lombok Tengah, LM – Desas desus dukungan Dr. TGH. Selamat Syukur Ikhlas, dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Lombok Tengah (Loteng), akhirnya terjawab. Kendati sebelumnya, sempat beredar kalau pimpinan Ponpes Syaikhuna RTGB Zaenuddin Atsani Desa Semoyang Kecamatan Praya Timur Loteng, mendukung paket Pathul Nursiah.
Di kediamannya, saat di konfirmasi terkait desas desus dukungannya, Dr. TGH Selamat dengan tegas mengatakan, PBNW adalah pimpinan tertinggi dalam organisasi NW, sebagai pimpinan, apapun yang keluar dari beliau, termasuk instruksi dalam pilkada Loteng, wajib ia jalankan.
“Saya termasuk dalam kepengurusan PDNW Loteng, jadi apapun yang diperintahkan atasan, dalam hal apapun termasuk Pilkada Loteng, wajib saya laksanakan,” katanya, Sabtu (30/10).
Sedangkan masalah dukungan ke paket Masrun Habib oleh PBNW, tentunya pihaknya selaku pengurus NW, akan terus mengawal semua apa yang menjadi instruksi.
Hanya saja instruksi tersebut, masih belum sepakat 100 persen, sebab masih ada beberapa hal yang belum diselesaikan sehingga masih menunggu waktu yang tepat, kapan instruksi syaikhuna, ia jalankan.
“Yang jelas saya tetap sami’na wato’na kepada pimpinan, hanya saja waktu yang belum tepat saya turun untuk mensosialisasikan paket Masrun Habib, apalagi instruksi tersebut belum mencapai 100 persen. Dan bisa saja ada instruksi lagi yang akan dikeluarkan PBNW, jika kesepakatan belum sepenuhnya tuntas,” tandasnya.
Ditanya ketika Instruksi tersebut sudah 100 persen, sejumlah baliho dan statmen dimedia masa akan diluruskan ia mengaku, masalah baliho ada waktu dan batas berlaku.
Artinya pemilihan tinggal beberapa hari lagi dan pastinya semua baliho akan dicabut oleh pihak yang berwenang, kecuali jika intruksi tersebut saat ini sudah 100 persen, maka mulai hari ini pihaknya akan mencabutnya, tanpa menunggu petugas.
“Saya siap mencabut semua baliho saya bersama paket Maik Meres, jika keputusan itu sudah 100 persen Selesai,” ungkapnya.
Selanjutnya masalah pengajian di Desa Mas Mas Kecamatan Batukliang Utara beberapa waktu lalu. Pihaknya mengaku dijebak, sebab pihaknya diundang mengisi acara maulid Nabi Muhammad SAW, namun dilokasi malah ada kampanye.
“Kejadian di Desa Mas Mas, murni saya terjebak sebab saya diundang mengisi acara maulid, malah ada kampanye dan saya sudah buat klarifikasi, namun heran saja tidak dimuat,” akunya. (ap)