Lombok Tengah, LM – Dugaan pelecehan pendiri Ponpes Darul Muhajirin Praya, TGH Najamuddin Makmun oleh salah satu akun FB atas nama Jordi Fikri membuat pasangan Masrun-Habib (MANTHAB) geram.
Pasalnya, Almarhum TGH Najamuddin Makmun merupakan salah satu tokoh karismatik kesayangan masyarakat Lombok Tengah (Loteng), yang sangat dicintai dan di hormati.
“Kami mengecam penghinaan Datoq Udin. Kami mendesak aparat segera memproses akun yang menghina beliau dan diberikan hukum yang berat,” terang H Masrun dalam keterangan Persnya.
Tindakan yang dilakukan pemilik akun yang diduga bodong sangat menguras emosi keluarga besar Ponpes Darul Muhajirin. Terlebih hinaan ini dilayangkan pada saat yang kurang tepat karena Lombok Tengah membutuhkan kondusifitas menjelang hari pencoblosan pada 9 Desember.
“Mari kita jaga kondusifitas Lombok Tengah. Tiang memohon dengan segala kerendahan hati supaya semua kita menjaga emosi. Kita patut marah karena guru kita dilecehkan. Tapi kita serahkan persoalan ini melalui jalur hukum,” pesannya.
Selanjutnya atas kejadian ini, pihaknya berpesan kepada semua masyarakat, untuk pandai pandai bermedsos, sebab jika salah digunakan bisa membawa petaka.
“Semoga apa yang telah dilakukan oleh akun Jordi Pikri bisa jadi pelajaran kita, untuk bermedsos dengan baik,” pesannya.
Sementara itu, TGH Habib Ziadi mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan isi FB Jordi Pikri kepada salah satu ulama kharismatik kebanggaan masyarakat NTB, khususnya Loteng.
“Kami sangat sayangkan FB Jordi Pikri, padahal Datok Muhajirin adalah salah satu ulama kebanggaan kita,” katanya.
Semestinya lanjut calon Wabup nomor urut 3, medsos bisa dijadikan sebagai ajang silaturrahmi, share kebaikan, bila perlu jadikan medsos sebagai ajang promosi usaha dan beberapa perbuatan kebaikan lainnnya, bukan sebaliknya, menebar hoax dan kebencian. “Mari bermedia yg sehat dan produktif, demi kebaikan bersama,” cetusnya.
Selanjutnya pihaknya berharap Polres Lombok Tengah bergerak cepat memproses kasus ini, dan kasus ini bisa dijadikan pembelajaran bagi yang lain, untuk bermedsos dengan baik.
Dikatakan, sebagai tokoh Ulama’ kharismatik kebanggaan masyarakat Loteng pada khususnya dan NTB pada umumnya, pihaknya tidak jemu jemu berdoa bisa mengikuti jejak beliau dan saat mendaftar ke KPU dulu, pihaknya bersama H. Masrun langsung ziarah ke makam beliau.
“Usai daftar di KPU beberapa pekan lalu, kami soan ke makam Datoq Udin. Ini sebagai bentuk Takzim kami pada beliau selaku pendiri Darul Muhajirin dan tokoh panutan kami,” papar Habib.
Seperti diketahui, imbas dari persoalan ini, keluarga besar Ponpes Darul Muhajirin yang diwakili Ustad Bajuri Najamuddin dan sejumlah tokoh masyarakat sudah melaporkan kasus ini ke Polres Loteng, Sabtu siang. Ustad Bajuri mendesak aparat segera menangkap pelaku. (Ap)