Lensamandalika.com – Mandalika Grand Prix Association (MGPA) dan Ikatan Motor Indonesia (IMI) bekerjasama dengan Pemda akan merekrut 300 marshal atau petugas Sirkuit Mandalika yang akan menjadi tuan rumah MotoGP 2021. Ke 300 tenaga kerja itu, akan direkrut mulai tahun ini.

‘’Sekarang, MGPA dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI) NTB dan  kami kerja sama untuk merekrut tenaga kerja menjadi marshal. Untuk marshal sekitar 300 orang yang dibuka,’’ sebut Kepala Disnakertrans NTB, Dra. T. Wismaningsih Drajadiah di himpun dari SuaraNTB Rabu (2/12).

Sebanyak 300 marshal tersebut kata Wismaningsih, nantinya akan diberikan pelatihan. Namun, ia belum mengetahui teknisnya.

Selain tenaga kerja untuk petugas sirkuit, Kebutuhan tenaga kerja di KEK Mandalika juga cukup besar, terutama untuk tenaga kerja perhotelan atau hospitality. Pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan 11 perusahaan terkait dengan penyiapan tenaga kerja di daerah tersebut.

Dengan semakin meningkatnya tingkat pengangguran di NTB, Wismaningsih mengatakan strategi yang dilakukan dengan meng-endorse perusahaan-perusahaan yang membuka lowongan kerja. Termasuk dengan perusahaan-perusahaan pertambangan yang akan melakukan operasi produksi di NTB.

“Kita berbicara juga dengan DPMPTSP, perusahaan-perusahaan mana yang akan buka lowongan.  Kemudian bagaimana sistem perekrutannya, informasi pasar kerjanya bagaimana. Itu akan kita lakukan pendataan,’’ terangnya.

Untuk kesiapan tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan, mantan Kepala Dinas Sosial NTB ini mengatakan Pemprov siap memberikan pelatihan tenaga kerja yang dibutuhkan. ‘’Kita lihat dulu kebutuhannya. Apa yang tersedia, kita perlu data. Pelatihan-pelatihan apa yang perlu kita tingkatkan lagi,’’ katanya.

Sebagaimana diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis tingkat pengangguran terbuka (TPT) di NTB pada Agustus 2020 sebesar 4,22 persen atau 113.430 orang. Tingkat pengangguran naik sebesar 0,94 persen dibandingkan Agustus 2019.

Tingkat pengangguran terbuka yang tertinggi pada Agustus 2020 berada di Kota Mataram sebesar 6,83 persen. Kemudian disusul Sumbawa Barat sebesar 5,5 persen. Selanjutnya, Lombok Barat sebesar 4,58 persen dan Kota Bima sebesar 4,42 persen.

Sementara, tingkat pengangguran terbuka enam kabupaten/kota berada di bawah rata-rata provinsi. Antara lain, Lombok Timur sebesar 4,17 persen, Sumbawa 4,01 persen, Lombok Tengah 3,74 persen, Dompu 3,28 persen, Lombok Utara 3,01 persen, dan Bima 2,89 persen. (red/LM)