Lensamandalika.com – Tournament Pujut Futsal Cup II yang di selenggarakan oleh Karang Taruna Kecamatan (KTK) Pujut, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) yang di ikuti oleh 48 tim yang berasal dari 16 desa se-Kecamatan Pujut, berakhir dengan sukses.

Acara penutupannya dilakukan di Lapangan Futsal Dusun Mertak Desa Mertak, Senin (7/12) dipimpin langsung oleh Ketua KTK Pujut, Sri Anom Putra Sanjaya.

Dalam Sambutannya, Anom berharap agar kegiatan lintas desa itu bisa menjadi motivasi pemuda kedepan dalam meningkatkan silaturahmi dan mempererat hubungan ukhuwah islamiah antar sesama dan masyarakat khususnya di Kecamatan Pujut.

Dikatakannya, Pemuda harus betul-betul bersatu menyambut tahun 2021 mendatang mengingat ada event kelas dunia yang akan berlangsung di Kecamatan Pujut. Ia mengingatkan agar segenap pemuda pujut mempersiapkan keterampilan, sudah tidak ada waktu lagi untuk berbuat yang non produktif apalagi yang sifatnya negatif.

“Alhamdulillah setelah kita punya wadah di kecamatan, tidak pernah ada gesekan antar desa, yang ada malah persahabatan dan rasa persaudaraan dimana-mana,” jelas Anom.

Pada kesempatan tersebut, mantan Wakil Sekjen Blok Pujut itu menyampaikan rasa terima kasihnya kepada panitia penyelenggara yang sudah bekerja ekstra untuk menyukseskan turnamen tersebut.

“Terimakasih juga atas seluruh partisipasi pemuda dan masyarakat yang begitu besar dalam kegiatan ini. Sehingga turnamen ini dapat berjalan dengan lancar, aman, tanpa ada kendala berarti,” imbuhnya.

Menindaklanjuti hasil turnamen itu, dalam waktu dekat pihaknya di KTK melalui bidang pemuda dan olahraga akan segera memanggil pemain-pemain bertalenta yang sebelumnya sudah diseleksi untuk ke depan dipersiapkan menjadi perwakilan Kecamatan Pujut dalam berlaga di tingkat kabupaten, provinsi bahkan Nasional.

“Kami di KTK Pujut tidak hanya fokus membidik bidang olahraga futsal saja, tapi kami berkomitmen untuk cabang olahraga (cabor) lainnya seperti bola voly, catur, tenis meja, atletik dan lain sebainya,” paparnya.

Dalam penutupan tersebut, Mahasiswa tingkat akhir di Fakultas Hukum Universitas Mataram itu menegaskan apa yang menjadi janjinya pada saat sambutan pembukaan pekan lalu akan direalisasikan, yakni berkaitan dengan pemberian hadiah yang lebih besar dan dengan piala yang lebih bagus dari turnamen tahun lalu.

“Selama ada KTK Pujut, tournamen seperti ini Insya Allah akan rutin kita selenggarakan,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Tournament Pujut Futsal Cup II, Lauzy Marepa menjelaskan bahwa tournamen digelar mulai 29 November lalu hingga ditutup pada Ahad 6 Desember 2020.

Ia pun berharap semoga kegiatan seperti itu tidak terputus sampai sampai tahun ini saja, sehingga bisa terus menjadi motivasi bagi pemuda di Kecamatan Pujut.

“Sportifitas dan rasa persaudaraan adalah yang utama. Kita bersyukur semua bisa terjaga selama pelaksanaan tournamen,” ujar Lauzy.

Salah satu pemain dari Tim Minion FC, Hamzah Subilin berimakasih kepada KTK Pujut yang telah menyelenggarakan tournamen meskipun dalam suasana masih mewabahnya pandemi korona.

Ia pun berharap, turnamen seperti Pujut Futsal Cup II bisa menjadi wadah bagi seluruh pemain atau tim futsal di 16 desa sehingga bakat pemuda di Pujut satu persatu memiliki wadah dan pada akhirnya bisa menunjukkan prestasinya di laga yang lebih tinggi.

“Jujur saja, turnamen ini sangat kami nanti-nantikan karena di tournamen tahun lalu cukup meriah, ternyata tournamen tahun ini lebih meriah lagi,” tuturnya.

Adapun para juara pada gelaran Pujut Futsal Cup II diraih oleh Minion FC dari Desa Tanak Awu yang keluar menjadi Juara 1, Juara 2 di tempati oleh Eror FC dari Desa Rembitan dan di posisi Juara 3 di tempati oleh tim tuan rumah, ABU FC dari Desa Mertak. Sedangkan Pelawak FC asal Desa Ketara yang pada gelaran tahun lalu menjadi juara 1 harus rela tergeser ke posisi terbaik 4.

Sementara untuk pemain yang bertenger di daftar Top Scorer kembali diraih oleh Nesta. Berdasarkan catatan panitia pada tournamen tahun lalu, ia juga berhasil menyabet status sebagai Top Scorer. Selain mendapatkan piala, para juara juga mendapatkan uang pembinaan. (red/LM)