Lensamandalika.com – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Lombok Tengah dan sejumlah Provinsi, Kabupaten, dan Kota lainnya se-Indonesia menyisakan waktu satu hari lagi untuk pelaksanaannya.
Tanggal 9 Desember besok pagi menjadi hari pelaksanaan Pilkasanaan pilkada serentak seluruh Indonesia setelah sebelumnya ditunda karena merebaknya pandemi corona.
Di Kabupaten Lombok Tengah, kontestan Pilkada diikuti oleh lima pasang calon yakni Lale Prayatni-Sumum di nomor urut 1, Ziadi-Aswatara di nomor urut 2, Masrun-Habib di nomor urut 3, Pathul-Nursiah di nomor urut 4 dan Saswadi-Dahrum di nomor urut 5.
Berdasarkan rilis hasil survey dari Indikator, Rabu (2/12) lalu, peringkat pertama masih di isi oleh pasangan Pathul-Nursiah dengan 45,9 % dari total responden, disusul pasangan Masrun-Habib sebanyak 26,4% responden, selanjutanya adalah pasangan Ziadi-Aswatare sebanyak 9,5% diposisi posisi ke tiga dan kempat adalah pasangan Lale Prayatni-H. Sumum dengan 8,7% dan 2,5% untuk pasangan Saswadi-Dahrun berada di nomor buncit.
Koordinator Lembaga Survey Indikator Untuk Bali dan Nusra, Rudi mengatakan bahwa terdapat kemajuan yang cukup signifikan yaitu sebesar 5% untuk pasangan Pathul-Nursiah, semntara calon lain hanya bertambah sedikit saja dari temuan survei awal.
Terkait dengan hal tersebut, Mantan Ketua Blok Pujut, Rata Wijaya juga memprediksikan hal yang sama yakni pasangan Maiq-Meres Pathul-Nursiah akan melenggang menjadi juara pada Pilkada Lombok Tengah.
“Survey Indikator untuk Pilkada Kabupaten/Kota di NTB selama ini bisa terbilang akurat, terlebih lagi basis suara jamaah NW yang diklaim pasangan Manthab ternyata terpecah belah. Terbukti dengan bergabungnya TGH Gede Sakti ke Gerbong Pathul-Nursiah,” jelasnya kepada Lensa Mandalika, Selasa (8/12) siang.
Melihat debat publik kedua yang dilaksanakan beberapa waktu yang lalu, Rate panggilan akrabnya mengaku Pathul-Nursiah menjadi pasangan yang paling mampu meyakinkan publik.
“Ya memang karena mereka sudah kerja, sudah ada bukti. Pasangan calon yang lain kan baru rencana saja, aktualisasi wacana yang disampaikan masih belum membumi” imbuhnya.
Kaitannya dengan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Kecamatan Pujut, Pathul Bahri dan Nursiah sudah memiliki andil sejak diresmikan kembali oleh Presiden Jokowi pada 2017 silam.
Dalam berbagai kesempatan, H Nursiah selalu menegaskan bahwa berbagai persoalan yang menghambat pembangunan merupakan hal penting yg menjadi program awal ketika nanti dirinya dan Pathul Bahri terpilih.
Persoalan-persoalan yang dimaksud meliputi Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya di kawasan Mandalika, permasalahan lahan, dan tentu juga mengenai dukungan investasi yang harus tetap menjadi salah satu prioritas utama. (red/LM)