Lensamandalika.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan menteri baru. Salah satunya Budi Gunadi Sadikin menjadi Menteri Kesehatan (Menkes) baru yang sebelumnya dijabat oleh dr Terawan Agus Putranto.

“Bapak Budi Gunadi Sadikin. Beliau sebelumnya Direktur utama Bank Mandiri, kemudian menjadi Direktur utama PT Inalum, dan terakhir menjadi Wakil Menteri BUMN dan sekarang kita berikan tanggung jawab untuk memimpin Kementerian Kesehatan,” kata Jokowi dalam tayangan video YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (22/12/2020).

Dalam kurun waktu beberapa tahun belakang, jabatan Menteri Kesehatan di Indonesia didominasi dari kalangan dokter. Ditunjuknya Budi Gunadi Sadikin cukup mengejutkan karena ia tak memiliki latar belakang medis sama sekali.

Budi Gunadi Sadikin yang sekarang menjadi Menkes baru adalah pria kelahiran 8 Juli 1964, yang memiliki latar belakang pendidikan Sarjana Fisika Nuklir lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Mengutip laman resmi Inalum, perjalanan karier Budi di mulai tahun 1988 dengan menjadi Staff Teknologi Informasi IBM Asia Pasifik, Tokyo, Jepang. Setelah itu, Budi dipindah ke IBM Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai System Integration & Professional Services Manager.

Dia juga pernah menjabat Executive VP Consumer Banking PT Bank Danamon Tbk (2004-2006), Direktur of Micro and Retail Banking PT Bank Mandiri Tbk (2006-2013), Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk (2013-2016), hingga Staf Khusus Menteri BUMN (2016-2017).

Pada 25 Oktober 2019, Budi Gunadi ditunjuk Jokowi sebagai Wamen BUMN. Sejak Juli 2020, ia menjabat sebagai Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) telah terlibat langsung dalam menangani pandemi COVID-19.

Beberapa waktu lalu Budi Gunadi sempat menceritakan pengalamannya ‘berburu’ vaksin COVID-19 untuk Indonesia. Sejak September, BUMN telah mengaitkan diri dengan sembilan perusahaan vaksin asal China, Amerika Serikat (AS), Jerman dan Inggris.

“Sejak September Indonesia telah mendekati semua perusahaan vaksin yang ada, dan kami mengambil sembilan perusahaan saja yang telah melewati uji klinis tahap ketiga,” ujarnya. (Red/det)