Lensamandalika.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tengah mempersiapkan stimulus atau hibah untuk pelaku di sektor pariwisata tahap kedua. Itu merupakan kelanjutan dari stimulus tahap pertama yang sudah diberikan kepada pelaku usaha hotel dan restoran.
Menparekraf Sandiaga Uno menyebut hibah tahap dua tersebut akan diperluas. Jika pada tahap pertama hanya diberikan kepada sektor perhotelan dan restoran, tahap dua akan diberikan kepada travel agent dan pelaku informal di sektor terkait.
“Program bantuan untuk masyarakat yang ada di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bukan hanya dilanjutkan, tetapi diperluas,” jelas Sandiaga pada konferensi pers akhir tahun Kemenparekraf, Selasa (29/12).
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo menyebut saat ini rencana memasuki tahap pengumpulan data.
Dia menyebut penyaluran hibah harus didasari oleh data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Data yang dipakai, menurut dia, harus memiliki prinsip tata kelola yang baik (good corporate governance/GCG).
“Isu kita adalah bagaimana mencari data yang bisa menjadi acuan, yang bisa dipertanggungjawabkan. Tentunya harus ada GCG,” ujarnya.
Selain hibah, ia menyebut Kemenparekraf juga menerima masukan dari Gubernur Bali I Wayan Koster untuk memberikan pinjaman modal kepada pelaku sektor pariwisata.
Dia menyebut pihaknya tengah menunggu rambu hijau dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi untuk memberikan pinjaman itu.
“Dalam kunjungan kerja ke Bali, Gubernur Bali sempat mengusulkan pinjaman modal untuk sektor parekraf, jadi ini yang sedang dikaji,” tuturnya. (Red/LM)