Lensamandalika.com – Bupati Lombok Tengah H Suhaili Fadhil Tohir melantik 16 Kepala Desa (Kades) Terpilih dan 1 Kepala Desa Pergantian Antar Waktu (PAW) bertrempat di Bencingah Adi Guna Praya, Kamis (21/1) kemarin.

Pada momen pelantikan itu, Bupati menitip pesan kepada Kepala Dinas PMD Kabupaten Lombok Tengah agar bisa memperkuat Kapasitas para Kades Terpilih

“Mohon pak Kadis PMD, perkuat kapasitas rekan-rekan Kades ini nanti. Bila perlu latih ala militer, biar siap dan tanggap mengayomi masyarakatnya,” tegasnya.

Bupati dua periode itu juga meminta kepada para kades agar tidak melaksanakan study banding ke Jakarta lantaran di Ibu Kota Negara itu tidak ada desa.

“Kalau ada program study banding juga, tolong benar-benar gunakan sebaik-baiknya. Jangan maunya ke Jakarta saja, padahal di Jakarta tidak ada desa,” sambungnya.

Lebih lanjut disampaikannya, kalaupun tujuan studi banding ke Bandung, ada kecendrungan mampir di Jakarta dulu. Bahkan Dirinya melihat, ketika dilaksanakan study banding, ada Kades yang niatnya mau bersedekah saja. Begitu sampai disana (jakarta, Red), tidak pernah meninjau apa yang mau dipelajari. Akan tetapi memikirkan jika pada malamnya mau kemana dan mau apa.

“Miris, ada Kades yang dulunya tidak bisa bernyanyi dan karaoke, tetapi setelah jadi Kades lebih pinter dari artis,” sentil Suhaili dikutip dari Tatrapost.com

Ketua DPD Golkar Provinsi NTB itu juga mengingatkan kepada oara kaded agar mampu menggali potensi dan Sumber Daya Alamnya (SDM) secara optimal.

Kades, lanjut Abah Uhel saaan akrabnya, harus selalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya sehingga mampu menelurkan program yang tepat, terutama program yang berkaitan dengan penguatan perekonomian masyarakat.

“Jangan karena merasa dipercaya malah membuatgengsi apalagi untuk mau menuntut ilmu dan meningkatkan kapasitasnya. Demikian juga, jangan sampai karena sekarang sudah menjadi pemimpin di sebuah desa lalu membuat pribadinya seperti “Raja-Raja Kecil”, ungkapnya.

Selain itu, ia meminta agar para Kades amanah, profesional dan cepat tanggap dalam situasi apapun. Sekarang ini katanya, rekan-rekan sudah menjadi Kades seluruh masyarakat, bukan Kades satu golongan, keluarga dan pendukungnya saja.

Semua pikiran dan tenaga harus dicurahkan untuk membangun desa, tanpa pilih kasih dan pandang bulu. Artinya, jangan sampai karena tidak memilihnya, lalu ada perlakuan berbeda apalagi membencinya. Tidak lagi balas dendam dan tidak ada balas jasa. Jika desa ingin maju, rangkullah semua pihak yang dulu menjadi pesaing karena mereka semua punya komitmen yang sama untuk ikut membangun desa.

“Mengalahlah saudara-saudara untuk mau dekati mereka, mengabdi dan berkhidmadlah kepada mereka. Jangan menunggu mereka datang ke anda baru mau akur, ini harapan saya jika anda benar-benar berkomitmen untuk memimpin desa,” pesannya.

Video Pilihan Redaksi

https://youtu.be/kVOHJd3GYI8