Lensamandalika.com – Pengerjaan perluasan terminal Bandara Internasional Lombok (BIL) kini masuk tahap finishing, dengan capaian fisik sudah mencapai hampir 99,3 persen. Namun karena masih ada beberapa persyaratan wajib yang harus dipenuhi, operasional terminal baru itu ditargetkan pada bulan Juni mendatang.
Diungkapkan Stakeholder Relations Manager PT. Angkasa Pura (AP) I Lombok International Airport (LIA), Arif Haryanto, Senin (19/4) dikutip dari Suara NTB, terminal baru bisa saja dioperasikan pada Bulan Mei, namun harus tetap menunggu keputusan akhir dan kebijakan dari manajemen PT AP 1.
Ditambah lagi dengan adanya kebijakan pemerintah pusat yang melarang operasi semua moda transportasi udara pada 6 sampai 17 Mei mendatang – kecuali untuk penerbangan dengan alasan khusus sebagai langkah antisipasi mudik lebaran.
Ia mengungakapkan, tim verifikasi dari Kementerian Perhubungan beberapa waktu lalu telah melakukan verifikasi kelayakan operasi terhadap terminal baru hasil perluasan. Hasilnya, masih ada beberapa item mandatory (wajib) yang harus dipenuhi. Hal itulah yang saat ini tengah diupayakan untuk dikejar penyelesaiannya.
“Masih ada beberapa item wajib yang harus dipenuhi, sebelum terminal baru dioperasikan. Itu hasil verifikasi tim dari Kementerian Perhubungan,” terangnya.
Meski begitu, pekerjaan tersebut bukan pekerjaan yang berat, hanya pengerjaan item kecil saja, namun bersifat wajib. Salah satunya soal penyiapan signage atau petunjuk arah dan beberapa item lainnya.
Menurutnya, secara umum pengerjaan fisik sudah tidak ada persoalan karena capaianya sudah hampir 100 persen. Begitu juga untuk pengerjaan eletrikal sudah di atas 94 persen. Artinya, tinggal menunggu keputusan manajemen pusat dengan tetap mempertimbangkan situasi dan kondisi serta kebijakan pemerintah pusat.
Dengan dukungan fasilitas terminal baru hasil perluasan terminal lama tersebut, diharapkan kualitas pelayanan kepada para pengguna transportasi udara di BIL bisa semakin baik.
Nanti dengan pengoperasioan terminal baru tersebut, kapasitas tampung terminal BIZAM bisa meningkat hampir dua kali lipat. Dari semula hanya 3,7 juta penumpang pertahun naik menjadi 7 juta pertahun.