Lensamandalika.com – Class meeting menjadi kegiatan yang paling dinanti-nanti oleh oleh siswa setelah penilaian akhir semester, tak terkecuali oleh siswa SMAN 1 Batukliang Utara (SMANSABATRA) yang tahun ini mengadakan kegiatan class meeting dengan tampilan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Nama kegiatannya adalah SMANSABATRA Bekedek care laek (Becelak). Becelak diambil dari bahasa Sasak yang berarti mempercantik garis mata. Yang membuatnya berbeda adalah perlombaan dalam kegiatan tersebut. Biasanya Class meeting diisi dengan aneka lomba dan pertandingan seperti cerdas cermat, pertandingan sepakbola, bola voli, tarik tambang , dan sejenisnya, namun kali ini perlombaan yang dilombakan adalah permainan-permainan Tradisional Khas Indonesia seperti; Egrang, Liga Hadang (Slodor) dan Terompah Panjang.
Tidak hanya itu Senam yang sangat Populer di NTB yakni Senam Gemar Gatra juga diperlombakan dalam kegiatan class meeting itu. Senam gemargatra adalah senam kreasi pemuda NTB yang terinspirasi dari permainan tradisional. Sehingga setiap gerakan dalam senam tersebut adalah gerakan permainan tradisional itu sendiri. Kegiatan tersebut berlangsung selama tujuh hari yakni dari tanggal 18 hingga 25 juni mendatang.
Kepala SMANSABATRA, H. ANDAP, S.Pd, M.Pd, pada Jumat (18/6) lalu membuka langsung pelaksanaan yang ditandai dengan penyulutan obor layaknya Obor Sea Games.
“Saya sangat bangga bisa dilibatkan langsung dalam kegiatan seperti ini, ini kegiatan yang sangat langka, sekolah lain sudah ada yang mengadakan, tetapi tidak semeriah yang diadakan di sekolah kita. Kegiatan seperti ini harus terus dilestarikan,” ujar Kepala Sekolah.
Dirinya mengatakan bahwa pihak Sekolah sangat mendukung penuh kegiatan positif yang mengangkat kembali permainan yang hampir lenyap oleh zaman itu.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh OSIS SMANSABATRA dengan melibatkan guru dan staf, serta seluruh siswa SMANSABATRA. Ketua OSIS SMANSABATRA, Tri Atika Melya.B menuturkan bahwa pihaknya telah memikirkan konsep dan tema kegiatan ini jauh-jauh hari sebelum penilaian akhir semester.
“Setelah kami berdiskusi mengumpulkan semua pendapat, akhirnya kami memutuskan untuk mengadakan perlombaan yang berbeda dari Class Meeting sebelum-sebelumnya, lalu kami mengajukan nya kepada Pembina OSIS dan kami mendapat dukungan penuh untuk mengadakan perlombaan permainan tradisional ini dalam kegiatan classmeeting tersebut.
“Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan dan mempertahankan permainan tradisional Indonesia. Dan sangat perlu ditanamkan pada generasi muda khususnya kami di kalangan pelajar” imbuh Ika, sapaan akrabnya.
Melalui kegiatan tersebut, menurutnya terdapat banyak sekali manfaat yang bisa dapatkan, seperti melatih kerja sama dan sportivitas, melatih kemampuan motorik, dan meningkatkan kemampuan bersosialisasi. Permainan tradisional ini telah menjadi perlombaan dalam ajang-ajang olahraga Nasional dan melahirkan atlet-atlet hebat yang membawa nama baik Indonesia.
“Harapan kami, semoga sekolah lain di Indonesia khususnya NTB bisa menjadikan kegiatan di SMANSABATRA sebagai acuan dan contoh untuk melaksanakan kegiatan classmeeting dengan tema melestarikan permainan tradisional,” pungkasnya. (red/LM)