Lensamandalika.com – MotoGP Malaysia 2021 diputuskan batal digelar. Dorna Sports memutuskan menggantinya dengan seri balapan di sirkuit Misano, San Marino.
Pengumuman pembatalan balapan MotoGP Malaysia 2021 dilakukan Dorna, Kamis (19/8/2021). Pandemi COVID-19 masih menjadi ganjalan digelarnya race di sirkuit Sepang.
Rencana awalnya, MotoGP Malaysia 2021 akan digelar pada 24 Oktober 2021. Itu merupakan seri ke-16 MotoGP 2021.
“FIM, IRTA, dan Dorna Sport dengan penuh penyesalan mengumumkan pembatalan dari MotoGP Malaysia, yang direncanakan akan berlangsung di Sirkuit Sepang pada 22-24 Oktober. Pandemi COVID-19 yang masih terjadi dan pembatasan masuk ke Malaysia menjadi alasan pembatalan itu,” kata pernyataan resmi Dorna dalam rilisnya yang dikutip Lensa Mandalika dari detikSport.
“Kejuaraan MotoGP tak sabar untuk kembali ke Sepang pada 2022 untuk membalap di hadapan penggemar dari Malaysia yang berdedikasi.”
Terkait penyelenggaran World Superbike yang direncanakan berlangsung di sirkuit jalan Raya Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat pada 12-14 November 2021 mendatang agar tidak senasib dengan MotoGP Malaysia, Ketua Masyarakat Sadar Wisata (Masata) Kabupaten Lombok Tengah, Lalu Sandika Irwan mengatakan bahwa pemerintah harus segera menggenjot vaksinasi agar impian jadi tuan rumah tidak pupus di tengah jalan.
“Capaian vaksinasi untuk bisa menjadi tuan rumah MotoGP dan Superbike harus 70%, jadi dalam kurun dua setengah bulan ini, pemerintah harus sprint untuk melakukan pengadaan dan vaksinasi terhadap warga NTB,” jelasnya kepada Lensa Mandalika, Sabtu (21/7/2021).
Dirinya berharap pemerintah pusat bisa menjadikan NTB sebagai daerah prioritas, khususnya di lingkar kawasan KEK Mandalika untuk menerima vaksin agar target vaksinasi sejumlah 70% sebagai syarat tuan rumah MotoGP dan Superbike bisa terealisasi.
“Event ini harus terelasisasi di Mandalika, sebab kalau sampai batal, kita bisa kena denda yang nantinya bisa memberatkan,” imbuhnya.
Agar vaksinasi berjalan cepat dan tertarget, lanjutnya, semua pihak harus bergerak memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat baik dari pemerintah dari tingkat provinsi hingga kabupaten, TNI dan Polri hingga tataran Bhabinkamtibmas dan Babinsa yang diterjunkan di desa-desa.
“Untuk pariwisata bisa menggandeng asosiasi di tiap destinasi seperti asosiasi hotel mandalika, himpunan pramuwisata, dan kelompok sadar wisata. Intinya kami dari asosiasi siap bersinergi,” tegasnya.
Kondisi saat ini melihat antusiasme masyarakat untuk mengikuti vaksin, Kata Lalu Sandika sudah lebih baik dari waktu yang lalu seperti agenda vaksinasi presisi Merdeka yang dilaksanakan oleh Polda NTB hari ini (21/7/2021) yang dilaksanakan di lima tempat yakni Kuta Beach Park, Bazaar Mandalika, Desa Tumpak, Desa Prabu, dan Desa Mertak.
“Masyarakat berbondong-bondong datang untuk divaksin, mengantri dibawah terik matahari demi harapan segeranya dibuka destinasi pariwisata khususnya Mandalika,” pungkas Lalu Sandika.
Mengutip katadata, cakupan vaksinasi tahap pertama di provinsi Nusa Tenggara Barat telah mencapai 16,02 persen. Angka ini mencakup vaksinasi kepada 626,6 ribu jiwa dari sasaran vaksin yang ditetapkan sebanyak 3.91 juta jiwa. Sedangkan untuk vaksinasi tahap dua hingga kemarin telah tercapai 7,8 persen dari target.
Ditambahkan dengan target vaksinasi melalui kegiatan vaksinasi presisi sebanyak 3000 orang, target vaksinasi di NTB sebanyak 70% agar bisa menjadi tuan rumah MotoGP dan World Superbike masih kurang sekitar 2,1 juta jiwa. (red/lm-dwr)