Lensamandalika.com – Peretus atau di sebut juga Meretuq merupakan salah satu dari sekian banyak tradisi suku Sasak yang masih bertahan sampai sekarang. Berdasarkan kepercayaan masyarakat sasak, meretuq bisa menghilangkan rasa sakit yang dirasakan oleh seseorang yang ketemuq, yaitu rasa sakit yang diduga disebabkan karena bertemu arwah orang meninggal atau akibat bertemu ‘Selaq’.
Ritual Peretus yang dilakukan dengan menarik beberapa helai rambut disekitar ubun-ubun ternyata tak hanya dipercaya oleh orang yang tinggal di Lombok saja, melainkan juga oleh seorang bule yang tinggal di luar negeri. Sebut saja gadis bule keturunan Sade-Lombok, Mia Culph yang mengaku tetap percaya pada ritual ‘Peretus’ meskipun dirinya saat ini tinggal di Melbourne-Australia.
Hal tersebut diungkap Mia, sapaan akrabnya pada podcast bersama Lensa Mandalika, Rabu (8/9/2021).
“Saya biasanya minta Nenek saya yang peretus. Nenek saya yang di Lombok yang bisa. Kalau saya sakit panas, saya minta nenek buat peretus dan biasanya langsung baikan. Kalau tidak baikan, saya makan es krim, setelahnya pasti panasnya berhenti,” kelakarnya dengan bahasa Sasak dengan logat Desa Rembitan yang kental.
Selain percaya dengan peretus, Mia juga mengaku selalu menggunakan batu akik yang juga dia bawa dari Lombok.
“Kalau orang sini (Australia) nggak ada yang percaya, kalau saya sih percaya. Makanya saya selalu pakai kalung ini,” katanya sambil menunjukkan dua mata kalung miliknya yang terbuat dari batu akik berwarna hitam dan biru.
Pada sesi podcast tersebut, Mia juga menceritakan banyak hal lainnya, seperti kegiatannya di sekolah, PRnya yang menumpuk, dan kerinduan pada sahabat-sahabatnya yang lama tidak bertemu karena masih ketatnya aturan di tengah pandemi covid-19 di Australia.
“Saya juga sangat ingin pulang ke Lombok. Rencananya bulan November atau Desember nanti. Tapi kalau masih ada corona, kemungkinan tahun depan,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan seorang gadis bule melakukan video call dengan ibu dan neneknya. Video tersebut viral lantaran sang gadis bule sangat fasih berbahasa Sasak.
Sahabat Lensa Mandalika yang belum menyaksikan podcast bersama Mia, bisa disaksikan di link berikut ini. Jangan lupa di like, komen, dan subscribe ya Sahabat!
Penelusuran redaksi Lensa Mandalika mendapatkan bahwa gadis Bule tersebut adalah Mia Culph. Ibunya bernama Kumin, adalah perempuan asli kampung Sade, Desa Rembitan, dan ayahnya Terry Culph seorang warga Australia. (red/lm)