Lensamandalika.com – Puluhan anggota dan pengurus Solidaritas warga inter mandalika (SWIM), Senin (04/11/2021) melakukan aksi menuntut tidak profesional dan terbukanya manajemen hotel Pullman Mandalika dalam memberikan informasi lowongan kerja.

SWIM menilai, pengumuman perekrutan karyawan yang dikeluarkan pihak hotel Pullman tidak menghargai warga tempatan lantaran hanya membuka perekrutan untuk karyawan level bawah. Sedangkan, untuk perekrutan karyawan level atas tidak jelas diketahui kapan waktunya.

“Apakah level atas itu titipan, ada kolusi dan Nepotisme kan kita tidak tahu karena mereka tidak terbuka. Jika dibuka secara transparan, SDM yang ber-KTP NTB pasti bisa bersaing karena mereka juga punya pengalaman yang tidak kalah mumpuni,” kata Ketua SWIM, Lalu Alamin kepada Lensa Mandalika.

Menurut Lalu Alamin, 60% Manager Departemen harus berasal dari Lombok Tengah dan NTB. Dirinya kembali menekankan agar pihak Pullman tidak hanya membuka perekrutan pegawai sekelas tukang kebun saja.

“Yang tidak kalah penting, publikasikan lowongan kerja dari Level Executive Asssitant Manager/EAM sampai yang terbawah di media cetak satu minggu berturut turut, kalau memang benar-benar mau terbuka,” tegasnya.

Ultimatum tersebut, Kata Lalu Alamin berlaku untuk semua property yang ada di kawasan Mandalika. Menurutnya, warga tempatan juga mempunyai peluang yang sama untuk berkarir di level yang lebih tinggi.

“Jangan sampai ada pegawai level atas yang berasal dari titipan pengembang, SWIM akan melakukan sweeping berkala terhadap kemungkinan itu. Manajemen yang ada sekarang, silahkan dipulangkan dan buka perekrutan kembali secara menyeluruh,” katanya.

Selain permasalahan perekrutan karyawan, pihaknya juga menyoroti mengenai persoalan hotel Pullman yang ternyata jajaran manajemennya dikelola oleh pihak ketiga yakni Accor group. Padahal, notabenenya pembangunan hotel tersebut oleh BUMN.

“Berikan kesempatan untuk putra daerah yang kompeten. Lombok Tengah mampu memanage ini tanpa Pullman,” pungkasnya. (red/lm)