LensaMandalika- Dewan Pengurus Asosiasi Kopi Indonesia Provinsi NTB (ASKI NTB) kemarin menggelar rapat pleno perdana di Patio Jungle View Bukit Korea, Dopang, Gunung Sari, Lombok Barat. (10/10)
Rapat pleno tersebut selain untuk mepererat silaturahmi antar sesama anggota ASKI juga bertujuan sebagai ajang konsolidasi untuk membahas beberapa agenda ASKI yang akan dilaksanakan kedepannya.
Sebagai wadah perkumpulan dengan ruang lingkup nasional Asosiasi Kopi Indonesia (ASKI) menaungi para anggota yang berlatar belakang sebagai petani, pengolah, penggiat usaha industri kopi, hingga praktisi dan penikmat kopi.
Dalam rapat pleno yang dilaksanakan kemarin turut hadir Ketua Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Kopi Indonesia Provinsi NTB H. Suryadi Jaya Purnama, ST yang secara resmi membuka agenda tersebut.
Ketua DPD ASKI NTB Suryadi Jaya Purnama, ST yang juga akrab di sapa SJP saat membuka rapat pleno perdana menyampaikan perlunya agenda rapat pleno ini untuk menguatkan silaturahmi antar internal anggota ASKI sehingga agenda-agenda kedepannya bisa terselenggara terutama rencana untuk merumuskan kepengurusan di tingkat Kabupaten/Kota di NTB bisa terealisasikan.
“Pertemuan ini selain untuk silaturrahim dan saling mengenal sesama pengurus, juga akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan program. Termasuk merumuskan bersama kepengurusan di tingkat Kabupaten/Kota”. Kata SJP
Dalam sambutannya, SJP juga menyampaikan tentang pentingnya tetap menjaga spirit kopi yang menyatukan dan mensejahterakan karena spirit ini adalah modal utama yang harus ada dalam setiap pertemuan ASKI yang sedang dilaksanakan hari ini maupun kedepannya.
Selain itu, SJP yang juga wakil rakyat NTB di DPR RI itu juga menyinggung tentang filosofi dari kopi. Bahwa kopilah yang bisa menyatukan semua perbedaan.
“Tidak ada yang bisa membantah, faktanya kopi bisa menyatukan kita. Terlepas dari beragamnya latar belakang dan profesi kita, ” tegas SJP.
Terakhir, Ketua DPD ASKI NTB mengajak sekaligus berharap dengan adanya Asosiasi Kopi ini bisa menjadikan semua pihak yang terlibat mulai dari para praktisi sampai para penikmat kopi, bisa lebih sejahtera.
“Di wadah organisasi ini, kita akan mencoba mewujudkan bagaimana caranya agar semua komponen yang terlibat bisa sejahtera dari hulu sampai hilirnya. Mulai dari para praktisi kopi saat dari pembibitan, penanamannya, pengolahan pasca panen sampai kepada produk akhir dan bisa dinikmati oleh para pecinta kopi” Terangnya. (Red/Letter A)