Lensamandalika.com – Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini melakukan serangkaian kunjungan kerja (Kunker) ke Lombok Timur pada, Rabu (13/10) kemarin.
Kunjungan ke Lombok timur disambut aksi demonstrasi oleh sejumlah anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan mahasiswa.
Menurut Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB Aksanul Khalik mengutip detikntb, kunjungan Mensos sebelumnya dijadwalkan ke Kantor Bupati Lombok Timur. Namun belakangan berkunjung ke salah satu suplayer Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Tete Batu.
“Bu menteri sampai lokasi pertemuan ada LSM yang demo, penyebab utama demonya, pada acara kunjungan bu Menteri ini semula direncanakan di kantor Bupati tapi oleh Pemkab Lotim dipindahkan di Green Ory yang pemilik tempat dianggap salah satu suplayer BPNT oleh LSM dan mahasiswa, tapi bu Menteri tidak mengerti dan tidak tahu tentang hal itu,” ungkapnya.
Adapun tuntutan mahasiswa dan LSM tersebut ke Mensos menurutnya adalah, pertama mengganti Kadis Sosial Lombok Timur, dan meminta perubahan data penerima bantuan PKH dan BPNT.
Selain itu mereka juga mempertanyakan kunjungan Mensos tersebut ke suplayer yang sebelumnya sudah dijadwalkan ke kantor Bupati Lotim.
“Kenapa acara kunjungan tidak jadi di kantor Bupati Lombok Timur malah berkunjung ke tempat suplayer BPNT,” ungkapnya mengutip tuntutan elemen tersebut.
“Kami ingin berdialog dengan Kementerian Sosial (Menteri Sosial Tri Rismaharini),” sambungnya.
Diketahui dalam potongan video viral yang tersebar di beberapa WA group tersebut, Menteri Sosial Tri Rismaharini saat turun dari mobilnya langsung dihadapkan pada sejumlah orang yang mau menyampaikan aspirasinya.
Di hadapan pendemo, Risma langsung merespon tuntutan mahasiswa tersebut di antaranya mengenai data penerima manfaat PKH dan BPNT.
“Kalau ga niat baik saya ga datang ke sini, itu yang pertama. Yang kedua, saya tidak tahu ini suplayer atau tidak. Saya Menteri tidak ngurus ini (suplayer). Yang ketiga, jika anda mau perjuangkan silahkan data tak terima. Sekarang saya tunggu,” kata Risma dengan tegas di hadapan para demonstran.
Dalam rangkaian kunjungannya di Lombok Timur, Mensos juga menyalurkan bantuan untuk penyandang disabilitas, anak yatim, dan yatim piatu, serta untuk lansia. Jenis bantuan di antaranya bantuan aksesibilitas, bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI), bantuan nutrisi dan vitamin, dan bantuan kewirausahaan.
Bentuk bantuan antara lain berupa tongkat kaki tiga , vitamin, nutrisi, alat bantu mobilitas (kursi roda), alat bantu terapi fisik, biaya terapi fisik, bantuan usaha kios, sembako, dan ternak.
Bantuan di Lombok Timur diserahkan kepada 229 penerima manfaat dengan nilai Rp493.150.000. Khusus untuk peserta PKH Graduasi sebanyak 5 orang, masing-masing diberikan bantuan Rp2.500.000. Bantuan diberikan dalam bentuk paket sembako, mesin penggiling tepung dan kopi, alat pengukus tempe, 150 kg bahan baku tempe dan kulkas.