Lensamandalika.com – Gelaran World Superbike (WSBK) yang mengambil seri pamungkas di Pertamina Mandalika International Street Circuit tinggal menghitung hari. Seri terakhir tersebut dijadwalkan pada tanggal 18-20 November 2021 mendatang.
Salah satu penentu kesuksesan balapan internasional tersebut adalah tenaga Marshal yang direkrut dari kalangan pemuda di Kecamatan Pujut. Tenaga marshal nantinya akan diberikan pos untuk memantau jalannya balapan.
Kehadiran marshal dalam suatu balapan khususnya pada gelaran WSBK dan MotoGP tidak hanya untuk memastikan regulasi berjalan dengan baik, tapi juga harus memperhatikan setiap seksi pada trek untuk mengevaluasi kondisi yang ideal untuk balapan.
Jika kondisi kurang baik, marshal akan melapor pada Race Director atau memberi tahu langsung pada pembalap melalui kode pada bendera yang dikibarkan.
Dengan mengibarkan bendera, marshal juga dapat menginformasikan pembalap apakah ada masalah teknis pada motor atau pembalap tersebut didiskualifikasi. Marshal juga jadi yang pertama menolong pembalap yang mengalami insiden dalam balapan.
Ketua Karang Taruna Kecamatan (KTK) Pujut yang aktif mengawal perekrutan marshal, Sri Anom Putra Sanjaya SH mengatakan bahwa dirinya optimis perekrutan marshal untuk WSBK dan MotoGP 100% melibatkan pemuda dari Kecamatan Pujut.
Dirinya mengatakan dari seleksi awal telah terjaring sebanyak 406 orang calon marshal. Namun begitu, angka tersebut akan kembali di seleksi menjadi 350 orang yang nantinya akan mengisi sekitar 34 pos di sepanjang sirkuit sesuai arahan dari MGPA.
“Untuk seleksi dan pelatihan lanjutan akan diadakan akhir Oktober atau paling telat di awal November. Atribut seperti bendera, perangkat keamanan dan lainnya sedang disiapkan,” kata Anom ketika dikonfirmasi Lensa Mandalika, Rabu (19/10) via whatsapp.
Dirinya mengungkapkan telah menjalin komunikasi yang intensif dengan pihak MGPA terkait pelatihan dan seleksi lanjutan bagi para calon marshal yang sebelumnya telah melewati seleksi awal beberapa waktu yang lalu.
“Barusan saja kami dari KTK Pujut melakukan pertemuan dengan perwakilan MGPA membahas hal tersebut (marshal),” ungkapnya.
Nantinya, peserta yang tidak lolos pada seleksi tahap kedua masih bisa menjadi marshal cadangan jika tim marshal inti sebanyak 350 itu memiliki kendala saat bertugas.
“Bisa jadi cadangan, tergantung fisik dan kompetensinya,” kata Anom.
Mengingat marshal dari pemuda Pujut ini masih baru dan kali pertama bertugas di balapan sekelas WSBK dan MotoGP, lanjut Anom, MGPA akan mendatangkan tiga puluh orang marshal senior yang nantinya akan menjadi mentor bagi para marshal baru dalam menjalankan tugasnya.
“Nanti ada didatangkan yang senior dari luar sebanyak 30 orang,” pungkasnya.
Sebelum ditugaskan di gelaran WSBK dan MotoGP, para marshal ini nantinya juga akan bertugas mengawal jalannya balapan Idemitsu Asia Talent Cup (IATC) yang akan digelar di Sirkuit Mandalika seminggu sebelum WSBK yakni 12-14 November 2021. (red/lm-dwr)