Lensamandalika.com – Bertepatan dengan hari sumpah pemuda, Kamis (28/10) Gubernur Provinsi NTB, DR H Zulkieflimansyah memberikan bonus kepada para atlet NTB yang beberapa waktu lalu berlaga di PON XX Papua.

Selain bonus untuk atlet, pada kesempatan yang sama Gubernur juga memberikan bonus kepada Kafilah NTB yang mengikuti Seleksi Tilawatil Quran (STQ) di Maluku Utara.

Acara yang berlangsung di aula Graha Bakti Praja komplek kantor Gubernur NTB itu semua berjalan dengan lancar, namun hal tak terduga terjadi setelah Gubernur menyerahkan bonus kepada altet dan peserta kafilah STQ. Seorang pelatih memancing kericuhan dengan memaki dan nyaris melayangkan pukulan kepada kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Surya Bahari.

Para pelatih merasa geram lantaran sudah ikut berjibaku dalam pembinaan atlet yang berlaga di PON XX Papua. Mereka merasa tidak dihargai karena bonus yang dinjanjikan tak kunjung ada kejelasan dari pemerintah provinsi.

“Kami ini juga berjuang tapi kenapa tidak dihargai,” tegas salah seorang pelatih di lokasi mengutip talikanews.

Pelatih tersebut juga meminta agar Kadispora diganti karena tidak benar. Sementara itu, Gubernur NTB yang ketika protes terjadi masih berada di Aula hanya bisa terdiap memperhatikan pelatih tersebut dengan emosi yang meluap-luap.

Seperti diketahui, Kontingen NTB pada PON XX Papua berhasil membawa pulang 15 medali emas, 11 medali perak dan 12 medali perunggu. Untuk bonus, peraih medali emas mendapatkan 300 juta, Perak 200 juta, dan perunggu 100 juta.

Gubernur NTB, Dr Zulkieflimansyah, menyampaikan persoalan ini hanya karena persoalan administrasi, nama-nama pelatih itu belum diserahkan sehingga belum bisa diserahkan bersamaan.

“Bonus itu akan diserahkan, tapi karena administrasi belum lengkap maka tertunda, ini masukan. Gubernur juga tidak mungkin tau lebih sedetil itu,” kata dia.

Pada kesempatan tersebut Gubernur berpesan agar jangan sampai kegembiraan atas perolehan medali kontingen NTB di PON XX Papua rusak karena hal Sepele.

“Kasian atlet yang lagi senang tiba-tiba ada miskomunikasi begini,” ungkapnya.

Lebih lanjut terkait bonus yang diberikan kepada atlet, Ketua Kontingen NTB di PON XX Papua, Mori Hanafi menyampaikan bahwa NTB menjadi provinsi pertama di Indonesia yang memberikan bonus kepada atlet. Kemudian, besaran bonus emas, perak dan perunggu NTB urutan ketiga se-Indonesia. Hal tersebut menurutnya perlu dihargai.

Terkait protes pelatih, Mori menegaskan bahwa hal tersebut sudah disampaikan. Namun ada kendala admistrasi sehingga buku tabungan tidak bisa di cetak. Persoalan tersebut menurutnya hanya miskomunikasi saja, bukan hal yang bersifat substantif. Mengenai besaran bonus untuk pelatih, lanjut Mori, ada rumus dan persentasenya.

“Pak Gubernur sudah menghargai, ditengah kesulitan keuangan NTB, betul-betul menghargai Atlet,” katanya. (red/lm)