Lensamandalika.com – Sebagai upaya meningkatkan tampungan air dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional dan mereduksi banjir, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air terus membangun bendungan maupun embung di berbagai wilayah.

Salah satunya adalah Bendungan Bintang Bano sebagai bendungan multifungsi di Kecamatan Brang Rea, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Setelah melewati tahap pembangunan sejak tahun 2015, bendungan Bintang Bano direncanakan akan diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada kunjungan kerjanya di Provinsi NTB pada 12 November mendatang. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Gubernur NTB DR H Zulkieflimansyah.

“Selain meresmikan Sirkuit motoGP Mandalika di Lombok Tengah, tanggal 12 November ini Insya Allah Presiden RI Pak Jokowi akan meresmikan juga Bendungan Bintang Bano di Kabupaten Sumbawa Barat. Selain akan membantu pengairan di KSB, bendungan Bintang Bano ini akan menjadi destinasi wisata yang sangat indah,” kata Gubernur NTB mengutip laman facebooknya, Jumat (5/11).

Penampakan Indahnya Bendungan Bintang Bano

Konstruksi Bendungan Bintang Bano

Bendungan ini dibangun dalam dua tahap di mana Tahap I dilaksanakan pada 2015-2019 dengan anggaran Rp 996,7 miliar dan Tahap II pada 2020-2021. Pembangunan Bendungan Bintang Bano Tahap II dilaksanakan oleh PT Brantas Abipraya - PT Hutama Karya - PT Bahagia Bangun Nusa (KSO) dengan anggaran Rp 441,4 miliar. (Foto: ist, Teks: Kementerian PUPR)

Daya Tampung Bendungan Bintang Bano

Bendungan Bintang Bano di Kecamatan Brang Rea Kabupaten Sumbawa Barat membendung aliran Sungai Brang Rea dengan total kapasitas tampung 65,84 juta m3 dan luas genangan 277,52 ha. Konstruksi bendungan didesain dengan tinggi 72 m, panjang bendungan 497,25 m, lebar puncak 12 m, elevasi puncak bendungan +120 m. (Foto: dok.ist, Teks: Kementerian PUPR)

Bendungan Bintang Bano untuk Irigasi dan PLTM

Bendungan Bintang Bano nantinya akan menghasilkan air baku sebesar 555 liter/detik, serta mampu mengairi lahan seluas 6.695 ha untuk mendukung pertanian di Sumbawa Barat. Di samping itu, kehadiran bendungan ini memberi manfaat untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) sebesar 8,8 mega watt. Selain untuk irigasi dan penyediaan air baku, pembangunan bendungan ini sangat diperlukan untuk pengendali banjir ulangan periode 25 tahun di Taliwang dengan mereduksi 22% atau setara 647 m3/detik. (Foto: dok.ist, Teks: Kementerian PUPR)

Bendungan Proyek Strategis Nasional

Bendungan Bintang Bano merupakan salah satu dari 61 bendungan yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN). Di samping Bendungan Bintang Bano, terdapat lima bendungan PSN lain di Provinsi NTB yakni Bendungan Tanju dan Bendungan Mila yang sudah selesai pembangunannya, kemudian Bendungan Meninting, Bendungan Beringin Sila dan Bendungan Tiu Suntuk yang masih dalam tahap pengerjaan (Foto: dok.ist, Teks: Kementerian PUPR)

Bendungan Bintang Bano Tingkatkan Produksi Petani

Dengan adanya suplai air secara kontinyu dari bendungan, petani yang sebelumnya hanya satu kali tanam setahun bisa bertambah menjadi 2-3 kali tanam. Pembangunan bendungan nantinya juga akan diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya untuk memberikan manfaat langsung untuk mengairi sawah petani. (Foto: dok. ist, Teks: Kementerian PUPR)

Destinasi Wisata yang Indah

Bendungan Bintang Bano juga memiliki potensi pariwisata karena lokasinya memiliki pemandangan alam yang bagus dengan kondisi hutan di sekitarnya masih terjaga. Selain itu, bangunan-bangunan yang ada mencerminkan bangunan khas Suku Samawa menambah nilai autentik Bendungan Bintang Bano (Foto: dok. ist)

(Red/lm-dwr)