Lensamandalika.com- Peresmian Sirkuit MotoGP Mandalika oleh Presiden Republik Indonesia Ir H Joko Widodo, Jumat (12/11) hingga kini masih jadi sorotan. Salah satunya adalah tidak terlihatnya Bupati Lombok Tengah (Loteng) H Lalu Pathul Bahri dalam momen-momen bersejarah di Sirkuit Mandalika.
Hal tersebut tak ayal membuat warga Loteng mempertanyakan hal tersebut, mengingat sirkuit Mandalika berada di Lombok Tengah, sudah selayaknya Bupati mendapat panggung dan menjadi salah satu yang mendampingi Presiden saat peresmian, baik ketika penandatanganan prasasti ataupun ketika Presiden menjajal sirkuit Mandalika.
Belakangan terungkap, tidak nampaknya Lalu Pathul Bahri saat peresmian sirkuit ternyata karena dirinya dicegat di pintu masuk oleh pasukan pengaman Presiden (Paspampres). Hal tersebut terungap dari unggahan salah satu orang dekatnya di media sosial Facebook.
“Satu kata buat Bupati Lombok Tengah, Ikhlas meskipun panggung nyaris tak diberik saat peresmian Sirkuit Mandalika. Ikhlas dan hanya tersenyum saat pintu ditutup Paspampres ketika memasuki sirkuit, meskipun kau seorang penguasa wilayah,” curhat Lalu Amrillah, salah satu orang dekat Bupati melalui media sosial Facebook.
Lalu Amrillah pada postingannya itu juga mengatakan bahwa tak hanya Bupati Lombok Tengah yang terhalang memasuki sirkuit, hal itu juga menimpa komisari independen ITDC yakni H Irzani.
Terkait dengan tidak bisanya Bupati Lombok Tengah masuk ke dalam Sirkuit Mandalika dan berdekatan dengan Presiden, Sekda NTB HL. Gita Ariadi pada Sabtu 13/11/2021 menjelaskan, semua diatur oleh pihak protokoler Istana.
Apalagi Paspampres dalam menjalankan protokoler tersebut memang sangat ketat dengan ketentuan umum, Gubernur dan Forkopimnda terbatas Kapolda dan Danrem.
“Hanya itulah yang melakukan penjemputan ke Bandara,” kata Sekda.
Sementara untuk Bupati dan atau Walikota lanjut Sekda, menyambut di lokasi acara. dikatannya, bila acara lebih dari satu titik di kab/kota yang sama, Sekda Provinsi menyambut di lokasi acara kedua.
“Seperti acara kemarin itu, Sekda Provinsi bertugas di Masjid Nurul Bilad,”jelas Sekda.
Sekda menjelaskan, tidak bisa tiba-tiba mau merapat ke Presiden, kecuali dipanggil oleh Presiden misalkan untuk berpoto dan lainya.
“Banyak warga kita yang bisa berfoto dengan Presiden dan Gubernur. Mungkin Pak Bupati lebih utamakan rakyatnya befoto dengan Presiden dan Gub,” imbuh Sekda.
Saat Presiden dan Gubernur di Masjid Nurul Bilad, dirinya mempersilahkan Bupati Lombok Tengah bersama-sama dengan Presiden dan Gubernur di shaf terdepan. (red/lm)