Lensamandalika.com – Chief Executive Officer (CEO) Dorna Sport Carmelo Ezpeleta sempat mengutarakan bahwa akan membatalkan MotoGP Indonesia yang diselenggarakan di Sirkuit Mandalika.
Rencana itu muncul setelah adanya peraturan dari pemerintah Indonesia yang mewajibkan karantina selama 14 hari bagi para pelaku perjalanan dari luar negeri.
Carmelo Ezpeleta menjelaskan bahwa apabila peraturan itu diterapkan maka MotoGP Indonesia tidak akan digelar.
“Jika Anda memberi tahu kami bahwa harus dikarantina selama 14 hari, jawabannya jelas tidak. Saya tidak akan pergi ke sana,” tutur Carmelo Ezpeleta, mengutip KOMPAS.com.
Pria berusia 76 tahun tersebut lantas mencontohkan bahwa gelaran MotoGP yang dihelat di Amerika Serikat dapat berlangsung aman meski tak menerapkan aturan karantina.
Dikatakannya, pada gelaran MotoGP di Texas tahun lalu seluruh elemen yang terlibat hanya diimbau untuk mematuhi aturan sistem bubble dan menunjukkan kelengkapan dokumen vaksin.
“Mereka dapat meminta kami memperlihatkan surat vaksin atau dokumen yang sudah kami lakukan tahun lalu,” kata Carmelo.
Terkait ancaman dorna tersebut, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) menanggapinya dengan santai. Menurutnya sejauh ini tidak ada masalah terkait persiapan penyelenggaran MotoGP di Sirkuit Mandalika.
“Kekhawatiran para pembalap dunia kalau harus dikarantina 10 hari memang beralasan. Tapi pemerintah sudah ada solusinya dengan Travel Buble yang tidak mengharuskan karantina,” kata Bang Zul, Selasa (18/1/2022) Optimis.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno pun memberikan tanggapannnya terkait rencana pembatalan perhelatan MotoGP di Sirkuit Mandalika.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, tidak terima dengan ancaman yang diutarakan oleh Carmelo Ezpeleta.
“Saya ingin sampaikan di sini secara tegas, kita ini negara hukum yang sudah menerapkan pengendalian pandemi Covid-19 sesuai dengan kaidah terbaik,” kata dia dalam Weekly press Briefing, Senin (17/1/2022).
“Kita akan selesaikan kewajiban kita, tapi kita tidak terima jika diancam satu dan lain hal,” tuturnya.
Lebih lanjut Sandiaga mengungkapkan bahwa pengendalian pandemi Covid-19 di Indonesia sudah menjadi best practice. Oleh sebab itu, seluruh perhelatan MotoGP diharuskan untuk mengikuti aturan yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia demi kebangkitan ekonomi Indonesia.
“Kita sudah menjadi best practice, oleh karena itu, jika ada pihak yang mengancam tidak akan menyelenggarakan MotoGP karena penanganan pandemi kita. Saya menyampaikan secara tegas bahwa bangsa ini diatur oleh pemerintah, dan kita fokus pada penanganan pandemic dan kebangkitan ekonomi kita,” kata Sandiaga.
Sandiaga Uno menambahkan bahwa regulasi travel bubble akan diberlakukan kepada para Pelaku Perjalanan dari Luar Negeri (PPLN) tak terkecuali seluruh peserta MotoGP.
“Travel bubble akan diterapkan menyeluruh, dan ada periode karantina yang berlaku untuk, kru, pebalap, dan official MotoGP,” ujar Sandiaga Uno mengakhiri.