Lensamandalika.com – Kreatifitas tanpa batas, demikian yang dilakoni seorang warga Dusun Keloke, Desa Batujai Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah Sugianadi Pradana bersama sang istri Mardiana yang sejak dua tahun belakangan berkecimpung dengan tanaman hidroponik.
Pekarangan rumahnya yang sempit tak menyurutkan kreatifitas mereka untuk mengembangkan usaha yang awalnya hanya berawal dari hobi, hobi yang kini bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah. Mungkin begitu juga yang diidam-idamkan oleh Sahabat Lensa Mandalika dalam menjalankan usaha.
Instalasi hidroponik yang awalnya direncanakan ditaruh di pekarangan, kemudian dipindahkan di atap rumah. Hal tersebut mengingat rumah berlantai dua yang mereka tempati belum dilanjutkan pembangunannya.
“Awalnya kami hanya iseng, sekedar coba-coba. Terlebih suami memang punya kecintaan tersendiri dengan tanaman,” kata Dyan, pemilik Dyan Hydroponik kepada Lensa Mandalika yang menyambangi langsung kebun hidroponik di atap rumahnya itu beberapa waktu lalu.
Dikatakannya di awal, sayuran-sayuran tersebut hanya akan mereka konsumsi sendiri. Namun ternyata panen pertama berbuah manis, sayur hidroponik yang dihasilkan berupa Selada, Daun Mint, Pakchoy, Kangkung, Kale terlalu banyak untuk dihabiskan sendiri.
“Akhirnya kami iseng lagi posting di facebook, ternyata peminatnya banyak dan panen pertama kami habis terjual,” tuturnya.
Menanam dengan metode hidroponik kata Dyan, gampang-gampang susah. Diawal-awal mereka belajar secara otodidak di youtube, kemudian bertemu di dunia maya bersama para petani hidroponik lainnya sehingga memberi motivasi untuk terus mengembangkan usahanya tersebut hingga kini terkadang kerap mengalami kekurangan pasokan karena meningkatnya permintaan.
“Sekali panen sekarang tidak cukup karena banyaknya permintaan pelanggan. Kami ambil juga dari teman-teman lain jika permintaan sedang tinggi-tingginya. Permintaan juga banyak dari luar daerah seperti Sumbawa, Dompu dan Bima,” katanya.
Selain berbentuk sayuran utuh, Ibu dua anak yang juga seorang perawat di Puskesmas Batujai itu juga mengolah sayur hidroponiknya menjadi jus sayuran segar yang kaya manfaat.
“Ketika diadakan Bazar di Bendungan Batujai, kami coba titip jis sayur Pakchoy dan Kale. Responnya bagus dan banyak yang order lagi,” ungkapnya.
Dengan berhasilnya pertanian hidroponik yang ditanam di atap rumahnya itu, Dyan mengatakan kerap menerima kunjungan belajar dari para mahasiswa hingga komunitas-komunitas yang tertarik untuk mencoba menggeluti pertanian dengan metode hidroponik.
“Untuk teman-teman yang mau belajar, kami mentori sampai bisa. Kami bisa bantu untuk perakitan instalasi, termasuk obat-obatannya juga bisa dibeli di tempat kami,” katanya.
Menyinggung penghasilan tambahan yang dia dapatkan dari bertani hidroponik, Dyan mengaku omsetnya bisa sampai 5 juta rupiah. Dari menjual sayuran, obat-obatan, dan bahan-bahan keperluan hidroponik lainnya.
Kedepan dirinya berharap bisa menanam lebih beragam sayuran dengan metode hidroponik. Selain itu, dia juga telah menyiapkan lahan seluas 4 are agar bisa menampung instalasi hidroponik yang lebih banyak, mengingat di atap rumahnya terbatas untuk memperbanyak instalasi.
“Tentu biar teman-teman yang mau belajar juga bisa lebih mudah dan nyaman. Kadang kami nggak enak juga karena akses ke lantai dua harus masuk dalam rumah, kadang kalau rumah lagi berantakan ya ada rasa malunya juga,” kelakarnya. (red/lm)
Dyan Hydroponik
Alamat: Jalan Keloke-Sukarare, Dusun Keloke Desa Batujai.
No.Hp: 087 761 133 288