Lensamandalika.com – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis indeks kebahagian Indonesia tahun 2021. Indeks kebahagiaan Indonesia naik sebesar 0,80 dari 70,69 tahun 2017 menjadi 71,49 tahun 2021.

Dari 34 provinsi di Indonesia, Nusa Tenggara Barat (NTB) masuk lima provinsi dengan indeks kebahagiaan penduduk terendah, yaitu peringkat 31 nasional. Bahkan di wilayah Nusa Tenggara, indeks kebahagiaan penduduk NTB berada di bawah Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Lima provinsi dengan indeks kebahagiaan terendah di Indonesia adalah Jawa Barat 70,23, NTB 69,98, Papua 69,87, Bengkulu 69,74 dan Banten 68,08. Sedangkan lima provinsi dengan indeks kebahagiaan penduduk tertinggi adalah Maluku Utara 76,34, Kalimantan Utara 76,33, Maluku 76,28, Jambi 75,17 dan Sulawesi Utara 74,96.

Sementara itu, indeks kebahagiaan penduduk provinsi tetangga seperti Bali dan NTT berada di atas NTB. Indeks kebahagiaan penduduk provinsi NTT berada pada peringkat 29 nasional, yaitu sebesar 70,31. Sedangkan Provinsi Bali berada pada peringkat 24 nasional dengan indeks kebahagiaan sebesar 71,44.

Berdasarkan data BPS, indeks kebahagiaan penduduk NTB tahun 2021 mengalami penurunan. Pada tahun 2017, indeks kebahagiaan penduduk NTB sebesar 70,70. Sementara pada 2021, indeks kebahagiaan penduduk NTB turun menjadi 69,98.

Meski dengan adanya Sirkuit Mandalika yang belakangan ini makin menjadi primadona dunia balap Internasional dan pada Maret mendatang akan menjadi host MotoGP, ternyata tidak menjadikan indeks kebahagiaan warga NTB meningkat.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB menanggapi rendahnya indeks kebahagiaan warga Bumi Gora tahun 2021. Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi mengatakan bencana gempa bumi dahsyat yang melanda tahun 2018 menjadi penyebab rendahnya indeks kebahagiaan penduduk NTB tahun 2021.

Tak sampai di situ, pada 2019, dalam tahap rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana gempa bumi, masih terjadi bencana hidrometeorologi. Pada 2020 sampai sekarang, secara nasional dan NTB secara khusus masih dilanda pandemi Covid-19.

“Ada gempa 29 Juli 2018, tahun 2019 masih rehab rekon pascabencana dan bencana masih terjadi lagi. Tahun 2020, kembali secara nasional dilanda pandemi Covid-19 sampai 2021. Artinya kalau ditanyakan kepada masyarakat apakah susah hidup, maka akan jujur dikatakan susah,” kata Lalu Gita, mengutip idntimes, Selasa (4/1/2022).

Seandainya tidak terjadi bencana gempa bumi dan berlanjut dengan perhelatan MotoGP pada waktu itu, Sekda mengatakan indeks kebahagiaan masyarakat NTB akan terus meningkat. Dengan perhelatan sejumlah event internasional di Sirkuit Mandalika seperti MotoGP 2022 pada Maret mendatang, Gita optimistis tingkat kebahagiaan masyarakat NTB akan semakin meningkat.

“Sekarang 2022, ada MotoGP dan event-event internasional lainnya. Pada 2022 – 2025, jika tidak ada musibah apapun, masyarakat NTB akan riang gembira. Maka besok kita akan berada pada peringkat pertama di tahun 2025, paling bahagia kita,” ucapnya. (red/lm)