LensaMandalika- Mahasiswa KKN UNRAM Desa Pengadang melakukan sosialisasi pembuatan Eco Enzym dan Eco Break di Desa Pengadang sebagai upaya memilah dan mengolah sampah.

Acara Sosialisasi sekaligus kampanye Zero waste dengan tujuan mengoptimalkan pemanfaatan limbah plastic dan limbah rumah tangga yang diadakan oleh Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Mataram (Unram) bekerjasama dengan DLHK Provinsi NTB dan Portir Indonesia Internasional yang merupakan tindak lanjut dari program utama yang dikerjakan oleh kelompok KKN DESA Pengadang.

Acara sosialisasi diawali dengan sambutan dari Ketua KKN Desa Pengadang (Sukmadi Farid Sabri) dan dilanjutkan dengan sambutan sekaligus Pembukaan dari Perwakilan Kepala Desa (Mustafa Kamal) yang pada kesempatan tersebut dihadiri oleh Kepala Dusun Se Desa Pengadang, Jajaran Karang taruna dan Kader-kader Dusun se Desa Pengadang.

Kesuksesan acara ini tentu tidak terlepas dari antusiasme, dukungan, serta kontribusi yang tinggi dari masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan.  Dalam sambutannya, bapak Mustafa Kamal selaku perwakilan Kepala Desa pengadang menyampaikan rasa terima kasih dan kesyukuran atas bantuan dari Mahasiswa KKN Desa Pengadang yang berupaya menyadarkan masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah kelompok usaha desa yang diinisiasi oleh mahasiswa KKN Tematik UNRAM.

Adapun kondsi sampah di desa pengadang yang sangat menghawatirkan dan tidak adanya TPS atau TPA terdekat yang mengakibatkan Masyarakat membuang sampah sembarangan dan tidak memikirkan dampak dari Tindakan tersebut. sehingga nanati upaya ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat untuk mengelola sampah dan dibuat menjadi Eco enzyme dan eco break.

Dalam penyampaian laporan kegiatan yang disampaikan oleh ketua kelompok KKN Tematik UNRAM bidang Zero Waste, Sukmadi Farid Sabri menyampaikan harapannya agar pengelolaan sampah ini dilanjutkan karena selain memiliki fungsi yang begitu banyak juga dapat mengurangi pembuangan sampah ke tempat yang tidak semustinya membuang sampah seperti irigasi, sungai, waduk maupun tempat lainnya yang merupakan objek vital masyarakat desa.

“Setelah kami melaksanakan pengabdian di desa, harapannya agar kedepan desa Pengadang menjadi desa yang menjadi contoh terhadap pentingnya Zero dan sangat berpeluang untuk menghasilkan uang dan dapat meminimalisir pembuangan sampah di tempat-tempat yang tidak semustinya.” Tukas Farid

Rangkaian akhir dari kegiatan sosialisasi ini adalah pelatihan pembuatan Eco Enzym dari sampah dapur berupa sayur-sayuran dan buah-buahan kepada kadus-kadus Se Desa Pengadang dan Kader-kader Dusun dan diiringi dengan pembuatan eco break dengan memasukkan sampah-sampah kedalam botol sampai menjadi penuh dan nantinya dapat dibuat kerajinan yang beraneka ragam seperti kursi dari ecobreak dan lainnya. (Red/Letter A)