Lensamandalika.com – Teknologi aspal Sirkuit Mandalika salah satu yang terbaik di dunia. Aspal Sirkuit Mandalika sudah menggunakan teknologi aspal yang canggih dan futuristik.

Teknologi aspal tersebut bernama Stone Mastic Asphalt (SMA). Teknologi ini merupakan campuran aspal yang melapisi permukaan. Tujuannya adalah memperkuat struktur lapisan permukaan agar tidak mudah rusak.

Teknologi ini mampu meminimalisir penggunaan volume aspal. Selain itu, SMA juga disebut-sebut mampu meminimalisir resiko kecelakaan jika trek licin akibat hujan.

Meski menggunakan teknologi terbaru dan terbaik, Sirkuit Mandalika masih punya banyak pekerjaan rumah menjelang balapan MotoGP 18-20 Maret mendatang, terutama mengenai aspal lintasan yang dikeluahkan rontok oleh para pembalap MotoGP saat latihan pramusim 11-13 Februari kemarin.

Pengendara mengeluh dilempari batu-batu kecil, tampaknya terlepas dari aspal, ketika mengikuti motor lain selama tiga hari.

“Bagian terburuknya adalah Tikungan 1 dan tikungan terakhir, ini seperti aspal yang berbeda. Dan di Tikungan 1, Anda bisa melihat batu [menabrak leher saya],” kata Alex Marquez mengutip crash.net.

“Saya berada di belakang seseorang, dan itu sulit dipercaya. Rasanya seperti pistol atau semacamnya. Boom! Di leher saya, Tikungan 1 adalah yang terburuk,” imbuh pembalap tim LCR Honda itu.

Pembalap lainnya Darry Binder juga mengeluhkan hal yang sama ketika membalap dibelakang seseorang. Dia mengatakan seperti ditembak dengan batu dan juga banyak kepulan debu.

Fabio Quartararo, rider Yamaha yang juga merupakan juara dunia MotoGP 2021, adalah salah satu rider yang memberikan catatan terkait kondisi lintasan Sirkuit Mandalika. Secara khusus terkait kerikil.

“Aku melaju di belakang Franco (Morbidelli) dan aku kena banyak kerikil di bagian visor (helm),” ucapnya.

“Dan saat itu aku cuma berada di belakang Franco, jadi bayangkan berada di belakang empat atau lima rider lain saat menjalani sedemikian banyak putaran. Sejujurnya, leherku sudah sakit setelah satu lap saja.”

Ucapan dari sang juara bertahan itu dikutip dari artikel Simon Patterson di The Race. Dan bukan cuma media itu saja yang memberitakan pernyataan serupa. Sejumlah media lain pun melansir hal yang sama dari Fabio Quartararo.

“Jadi buatku, treknya sih aman, tapi masalah utamanya itu cuma tarmac-nya yang seperti terlepas. Ini akan jadi masalah terbesarnya,” imbuh Quartararo dalam satu wawancaranya di Crash.net.

MotoGP 2022 akan mulai bergulir di Qatar. Setelah itu giliran Indonesia yang menghajat seri berikutnya di Sirkuit Mandalika pada seri kedua. Race itu bakal dilangsungkan pada 20 Maret.

Sebagai informasi untuk sahabat Lensa Mandalika, teknologi Stone Metric Asphalt hanya digunakan oleh empat sirkuit balap di dunia, termasuk Sirkuit Mandalika. Tiga lintasan balap lainnya yakni Sirkuit Yas Marina (Abu Dhabi, Uni Emirat Arab), Sirkuit Silverstone (Inggris) dan Sirkuit Phillip Island (Australia). (red/lm)