Lensamandalika.com – Hujan deras mengguyur pulau Lombok pada hari pertama gelaran MotoGP di Sirkuit Mandalika, Jumat (18/3/2022). Derasnya hujan tersebut, bahkan dikhawatirkan akan mengakibatkan penundaan pada sesi latihan bebas Moto3, Moto2, dan MotoGP hari ini.
Hujan deras yang dikhawatirkan akan berlangsung lama, ternyata berakhir indah dengan munculnya pelangi ganda yang berbuah manis pada suksesnya sesi latihan bebas pertama dan kedua Moto3 Moto2 dan MotoGP yang diiringi dengan cuaca cerah hingga akhir acara.
Pelangi ganda yang muncul di Mandalika itu bukan pelangi biasa, namun disebut sebagai pelangi langka yang jarang terjadi. Hal tersebut diungkapkan oleh
Koordinator bidang Data dan Informasi Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Lombok Barat, Restu Patria. Dikatakannya, fenomena pelangi kembar muncul ketika cahaya yang memantul ke tetesan air hujan terjadi dua kali. Biasanya pelangi kedua, cahayanya tidak begitu jelas.
“Pelangi kembar terjadi karena proses yang hampir sama dengan pelangi pada umumnya. tapi pelangi
kedua warnanya tidak tampak jelas dan tegas dari pelangi pertama,” katanya.
Menurutnya, fenomena pelangi kembar tidak hanya muncul pada musim hujan saja, namun juga pada musim kemarau.
Suksesnya gelaran latihan bebas pertama dan kedua MotoGP Mandalika, disebut-sebut tak lepas dari peran pawang hujan yang ditugaskan ITDC. Pawang hujan tersebut adalah perempuan Indigo asal Bali, Rara Isti Wulandari.
Pada sebuah wawancara, Rara mengatakan cuaca hari pertama diminta lembab dengan sekitar lokasi tetap diselimuti awan sehingga tidak panas agar membuat para pembalap nyaman karena tidak terbiasa dengan iklim tropis yang ada di Indonesia.
“Jadi lembab, mereka meminta hujan tapi masih ada pekerjaan, jadi saya mintanya agar suhunya turun. Atas izin Allah Tuhan yang maha kuasa, Sang Hyang Widiwase, dan dewa-dewa yang saya panggil, itu beneran saya bisa menggerakkan awan dan lembab.
Nah hari ini supaya pembalap nyaman, diminta sedikit gerimis, tadi pagi sudah hujan tetapi tidak boleh hujan terlalu dan terus gerimis intensitasnya hampir satu jam,” jelasnya.
Dirinya meminta support agar semua berjalan baik. Dia juga mengatakan bahwa memanggil hujan dan panas berbeda prosesinya.
“Kalau panggil hujan itu, disini harus ada es batu, dibikin kolam ada airnya dan ada sesajennya,” katanya.
Wawancara tersebut dengan keterangan yang lebih lengkap bisa disaksikan dibawah ini:
Pandangan Islam tentang Pawang Hujan
Dalam salah satu video yang diunggah di akun Youtube Al-Bahjah TV, Buya Yahya menjawab pertanyaan tersebut. Menurutnya, berusaha menahan hujan dengan bantuan pawang merupakan perbuatan haram.
Selengkapnya di halaman 2