Lensamandalika.com – Para pebalap MotoGP telah melalui hari pertama Pertamina Grand Prix of Indonesia (MotoGP Indonesia 2022), Jumat (18/3/2022) kemarin. Setelah kebut-kebutan di Pertamina Mandalika International Street Circuit, para pebalap MotoGP memberikan komentar terhadap kondisi lintasan.
Seperti diketahui, pada sesi tes pramusim Februari 2022 lalu, banyak pebalap MotoGP yang mengeluhkan kondisi trek yang kotor. Bahkan, kerikil dari aspal terkelupas saat motor berkecepatan 300 km/jam lebih itu melintas.
Akhirnya, Pertamina Mandalika International Street Circuit diperbaiki dengan dilapisi aspal ulang. Dengan pembaruan kondisi aspal tersebut, para pebalap memujinya, tapi ada juga yang masih mengeluhkannya.
Pebalap Ducati Lenovo Team, Jack Miller, misalnya, dia merasa puas dengan hari pertama Pertamina Grand Prix of Indonesia. Dia menilai, manajemen sirkuit telah melakukan pekerjaan yang baik dan aspal baru membuat kondisi trek meningkat pesat.
“Saya pikir kami harus memulai hari ini dengan ban hujan karena dengan hujan pagi ini, masih ada beberapa bagian yang basah, tetapi kami dapat langsung menggunakan slick, dan bahkan di tempat yang paling basah, tingkat gripnya bagus. Permukaannya masih cukup kotor, tapi trek telah dibersihkan setelah beberapa sesi pertama,” ujar Miller dalam keterangan tertulis tim Ducati Lenovo Team yang diterima detikcom.
Rekan setimnya, Francesco ‘Pecco’ Bagnaia juga menilai kondisi trek jauh lebih bagus daripada saat tes pramusim. Sayangnya, Pecco hanya menempati posisi 21 di sesi latihan bebas 2.
“Kondisi trek lebih baik daripada tes, dan saya merasa baik dengan ban yang dibawa ke sini oleh Michelin, yang membuat motor kami jauh lebih stabil. Kami pasti memiliki potensi untuk berada di sepuluh besar di FP3. Hanya berharap tidak hujan dan setidaknya kita memiliki kesempatan untuk mencoba time attack besok pagi,” ucap Pecco di keterangan tertulis yang sama.
Pebalap Aprilia, Aleix Espargaro mengatakan, Pertamina Mandalika International Street Circuit telah diperbaiki dengan baik. Batu-batu tidak beterbengan seperti saat tes pramusim lalu.
“Sekarang tidak lagi seperti tes (pramusim), tetapi lebih sesuai dengan standar.Memang benar ada lebih banyak selip daripada di permukaan (aspal) lamanya, tetapi itu bisa terjadi di aspal baru.Saya lebih khawatir tentang ban, yang benar-benar berbeda.Saat Anda berkendara, Anda melihat bahwa motornya terasa sangat berbeda,” ujar Espargaro seperti dikutip Speedweek.
Namun, beberapa pebalap lain masih mengeluhkan kondisi aspal Pertamina Mandalika International Street Circuit. Salah satunya Alex Marquez yang menyebut aspal Mandalika yang sebelumnya malah lebih baik.
“Saya lebih suka aspal lama seperti di tes pramusim. Karena semuanya sama saja. Itu berubah cukup banyak, ada beberapa tonjolan baru, dan itu sesuatu yang cukup aneh. Itu adalah sesuatu untuk semua orang, tetapi masih ada beberapa batu juga. Itu adalah batu yang lebih kecil dibandingkan dengan tes, tetapi batu-batu itu masih ada di sana,” kata Alex Marquez diberitakan The Race.
Motor Luca Marini pun menjadi korbannya. Kerikil kecil menghantam radiator motor Ducati tunggangan adik Valentino Rossi itu.
“Pagi ini, saya menghabiskan setengah dari latihan di garasi karena satu batu menghantam radiator saya dan merusaknya. Saya kehilangan banyak waktu karena kami tidak mengerti apa yang terjadi pada motor, dan kemudian mekanik menemukan masalahnya,” ujar Luca Marini.
Sementara itu, rider Suzuki Joan Mir bilang, semuanya telah berubah banyak. Panas di sekitar Pertamina Mandalika International Street Circuit lebih terasa. Aspalnya juga lebih nge-grip.
“Treknya lebih nge-grip, tapi lebih sulit. Kali ini, lebih datar, lebih bisa dikendarai dan Anda bisa mengikuti pembalap lain, yang tidak mungkin dilakukan dalam tes,” ucap juara dunia MotoGP 2020 itu. (red/lm)