Lensamandalika.com – Studi di Israel mengungkap efektivitas vaksinasi booster COVID-19 kedua atau dosis keempat. Riset yang dilakukan pada kelompok lansia menunjukkan perlindungan vaksin booster kedua dengan Pfizer lebih protektif mencegah kematian akibat COVID-19.

Dikutip dari Reuters, mereka yang menerima booster kedua memiliki risiko kematian 78 persen lebih rendah ketimbang mereka yang menerima satu kali booster.

Penyedia layanan kesehatan terbesar di Israel, Clalit Health Services, melibatkan lebih dari setengah juta orang berusia 60 hingga 100 tahun dalam riset terkait. Sekitar 58 persen peserta telah menerima booster vaksin kedua atau dua suntikan selain rejimen dua suntikan dasar. Sisanya, hanya menerima satu booster.

Para peneliti mencatat 92 kematian di antara kelompok pertama dan 232 kematian di antara kelompok kedua yang lebih kecil.

“Kesimpulan utamanya adalah booster kedua menyelamatkan nyawa,” kata Ronen Arbel, peneliti di Clalit and Sapir College.

Laporan tersebut diterbitkan sebagai pracetak dan belum ditinjau oleh rekan sejawat. Penelitian tersebut mengecualikan orang yang menerima vaksin Moderna dan mereka yang telah menggunakan terapi anti-COVID oral.

Pejabat kesehatan Israel telah melakukan sejumlah penelitian tentang kemanjuran vaksin selama pandemi yang berdampak pada pembuatan kebijakan di negara lain. Hingga kini, beberapa negara yang memutuskan lanjut booster vaksin dosis keempat, membatasi penggunaannya bagi lansia, sementara Indonesia masih berfokus di vaksinasi booster ketiga. (red/lm)