Lensamandalika.com – Dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memberikan keputusan yang berbeda perkara penetapan 1 Ramadan 1433 Hijriyah tahun 2022.
Seperti diberitakan sebelumnya, Muhammadiyah telah mengumumkan penetapan 1 Ramadan jatuh pada Sabtu, 2 April 2022. Hal itu seperti disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir.
“Tinggi bulan pada saat matahari terbenar di Yogyakarta +2 derajat 18 menit 12 detik atau hilal sudah wujud di seluruh wilayah Indonesia pada saat matahari terbenam, bulan berada di atas ufuk,” ujarnya pada Jumat (1/4/2022).
Sementara itu, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf mengatakan lembaga Falakiyah PBNU menyebut jika ketinggian 2 derajat lebih 4 menit dan 3 derajat 4 menit, maka hasilnya hilal sulit untuk dilihat.
Selain itu, disebutkan bahwa umur bulan yang belum mencapai 8 jam sehingga apabila hilal masih tidak nampak, maka akan dilakukan istikmal yakni digenapkan, hal itu berarti bulan Sya’ban menjadi 30 hari.
Dengan demikian, keputusan 1 Ramadhan 1443 H bisa jatuh bertepatan dengan Ahad, 3 April 2022. Keputusan itu sama dengan pemerintah.
Senada dengan PBNU, pemerintah menetapkan 1 Ramadan 1443 H jatuh pada Minggu, 3 April 2022. Ketetapan itu disampaikan setelah sidang isbat yang digelar Kementerian Agama (Kemenag).
Sidang isbat digelar secara langsung di Auditorium HM Rasjidi, Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (1/4/2022). Sidang isbat juga diikuti oleh sebagian peserta secara virtual.
“Dengan dua hal tersebut di atas, berdasarkan hisab, posisi hilal seluruh Indonesia sudah di atas ufuk, akan tetapi belum memenuhi kriteria MABIMS baru, yaitu tinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat serta laporan rukyatul hilal, secara mufakat bahwa 1 Ramadan 1443 Hijriah jatuh pada hari Ahad, 3 April 2022,” kata Menag Yaqut Cholil Qoumas dalam jumpa pers, Jumat (1/4/2022).
Sidang isbat digelar sesuai Fatwa MUI Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah. Sidang isbat selalu digelar pada tanggal 29 bulan sebelumnya pada kalender Hijriah. (red/lm)
Keterangan foto: Dari kiri ke kanan: Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas (Foto: dok.ist)