Lensamandalika.com – Sirkuit MotoCross di Desa Lantan, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah telah diresmikan. Peresmian sirkuit tersebut menjadi rangkaian peringatan lebaran topat (Ketupat) oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Senin (9/5/2022) kemarin.
Sirkuit dengan spesifikasi garuk tanah dengan panjang lintasan 1,7 Kilometer dengan 18 tikungan tersebut diberi nama Sirkuit Lantan 459. Sirkuit tersebut sudah menggelar sesi latihan resmi pembalap sejak Sabtu (7/5/2022).
Terkait dengan penamaan sirkuit motocross tersebut, warga Lombok Tengah banyak yang bertanya-tanya asal muasal nama Lantan 459 itu. Terutama mengenai filosofi penamaannya, angka 459 tersebut berasal darimana dan menandakan apa?
Pertanyaan tersebut akhirnya terjawab oleh Bupati Lombok Tengah, H Lalu Pathul Bahri pada sambutannya ketika meresmikan sirkuit Lantan 459 yang juga dihadiri langsung oleh Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat, DR H Zulkieflimansyah.
Nama Lantan 459, khususnya angka 459 jelas Bupati, merupakan angka yang sederhana. Dikatakannya, sejumlah calon nama sirkuit tersebut muncul saat dirinya berkumpul persis di lokasi acara digelar.
“Maaf Pak Gubernur, saat kumpul-kumpul di tempat ini, malam saat lembur bekerja. Ada yang bertanya kira-kira apa namanya. Ada yang mengatakan, Lantan Tastura. Karena Lantan ini artinya panjang, ada lima nama yang muncul saat itu. Termasuk Kepala Desa Lantan menyampaikan nama, Lantan Tulen,” tutur Bupati.
“Lalu kemudian ada yang mengatakan, bagaimana kalau Lantan 459, saya diam. Tapi besoknya, karena ada kelompok yang membuat kegiatan ditempat ini, lalu kemudian mendaftarkan satu crosser dari Lantan, mereka menaruh Lantan 459,” lanjut Bupati.
“Jadi konon katanya, tangan kanan saya ini jumlah (jarinya) empat, yang kiri ini lima (jarinya), jadi empat tambah lima sama dengan sembilan,” jelas Bupati.
Untuk itu Bupati meminta maaf agar masyarakat tidak marah atas nama tersebut karena sudah terlanjur dan ingin rasanya dirinya merubah nama itu tetapi tidak bisa.
Lalu Pathul Bahri lantas menceriterakan asal muasal jari tangan kanannya yang berjumlah empat. Diceritakannya, dulu ketika kecil dengan keterbatasan makanan yang ada, dirinya pergi mencari ubi. Dia mencangkul tanah tempat ubi tersebut, namun ternyata kena jari tangan kanannya sehingga putus/
“Saat kecil dulu ndak ada yang mau saya makan, pergi mencari ubi kenak tangan kanan saya sama cangkul hingga jari telunjuk saya putus. Itu yang kita jadikan nama,” cerita Bupati.
Mendengar kisah ihkwal dalam nama sirkuit dengan angka 459 tersebut, Gubernur NTB DR. Zulkieflimansyah mengaku terharu biru. Ia juga memuji keuatan tekad Bupati Lombok Tengah walau sedikit nekat telah berhasil membangun Lantan 459 Internasional Motocross Sirkuit tersebut.
Dalam sambutanya, Gubernur mengungkapkan perasaannya yang terkesan akan langkah yang diambil Bupati Lombok Tengah dengan mengutip sebuah ungkapan yakni; setiap langkah panjang dimulai dengan langkah pertama.
“Sering saya mengungkapkan, NTB ini provinsi kecil, tetapi diisi oleh jiwa-jiwa yang mempunyai cita-cita besar. Setiap orang menertawakan kita, apa mungkin kita bisa menyelengharakan WSBK, MotoGP, MXGP. Dan bulan maret kemarin kawan-kawan, Bupati dan kita semua menjadi saksi MotoGP telah dilaksanakan dengan sukses dan mengharumkan bukan saja NTB namun Indonesia,” papar Gubernur.
Menyelenggarakan MotoGP lanjut Gubernur, pemerintah telah membayar sebesar Rp.200 Miliar, sementara untuk giat WSBK membayar Rp.49 miliar untuk sekali event. Dan selama 3 hari sebelum MotoGP, 3 hari pada pelaksanaan MotoGP dan 3 hari paska pelaksanaan MotoGP, uang yang beredar di NTB sebanyak Rp. 606.7 miliar.
Hal itu lanjut Gubernur, bisa jadi menjadi inspirasi Bupati Lombok Tengah, sehingga di selatan ada MotoGP dan di utara ada Motocross yang diharapkan akan menghadirkan keramaian yang tidak kalah dengan MotoGP.
Gubernur melanjutkan, kalau tidak ada langkah awal yang sempurna, sehingga setiap event internasional akan memaksa kebiasan kita untuk berubah.
“Tidak mungkin ini akan menjadi Internasional Sirkuit, kalau misalnya masyarakatnya toiletnya masih jorok. Jangan sampai ruang tamu kuta hias, tapi toilet kita kotor, karena banyak masyarakat kita ruang tamunya bagus-bagus saat masuk toilet ada tempat cuci piring, jemuran, macam-macam,”ungkap Gubernur.
Maka Internasional Event, akan memaksa untuk berubah dan hal tersebut menurut Gubernur akan menjadi spirit Bupati Lombok Tengah dimana masyarakat Lombok Tengah khusunya di bagian utara harus dipaksa untuk berubah dengan menghadirkan internasional event yang lebih banyak kedepan.
“Untuk itu saya menitipkan pesan, jangan sampai keberadaan Internasional Sirkuit ini berhenti sekali kegiatan. Saya karena melihat semangat Pak Bupati maka saya kasi jaminan, insyaAllah kalau bisa dilaksanakan kegiatan dua bukan sekali, provinsi siap untuk mencarikan sponsor untuk hadiahnya. Kita punya Bank NTB yang mudah-mudahan ada alokasi dana untuk event-event seperti ini,”imbuh Gubernur.
Gubernur menyampaikan terimakasih kepada Bupati Lombok Tengah, HL.Pathul Bahri karena tidak semua Bupati punya keberanian seperti yang dilakukan oleh Bupati Lombok Tengah tersebut.
“Ada nekat-nekatnya sedikit. Apalagi beliau menceritakan (asal) angka 459 itu mengharukan sekali. Mudah-mudahan Bupati panjang umur, diberikan keberkahan karena memimpin kita semua di sini,”pungkas Gubernur mengutip Talenta FM News. (red/lm)