Lensamandalika.com – Seorang kurir ekpedisi J&T, Ahmad Irwan Hariadi asal Wage Desa Batujai kehilangan satu karung paket yang akan diantar untuk wilayah Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Paket tersebut dibawa kabur orang tak dikenal.
Kronologis kejadian bermula setelah dirinya istirahat salat dzuhur di Masjid Jami’ Desa Sengkol, selatan kantor camat Pujut, Kamis (11/8/2022) kemarin.
Dikatakan Irwan, sedianya dia akan mengantar dua karung paket ke Wilayah Sengkol. Namun karena dirinya belum salat dzuhur, akhirnya mampir di masjid untuk menunaikan kewajibannya sebagai seorang muslim.
Usai shalat, dia lantas melanjutkan pekerjaannya kembali. Ketika mengantarkan paket ke utara masjid dan meninggalkan sebentar motornya, kemalangan tersebut menimpanya. Satu karung paketnya dibawa kabur orang tak dikenal.
“Diatas motor ada dua karung paket. Paket yang dibawa kabur yang masih belum saya buka sama sekali. Sedangkan karung satunya sisa yang belum saya antar,” jelasnya kepada Lensa Mandalika ketika dikonfirmasi via whatsapp, Sabtu (13/8/2022).
Dirinya mengaku kaget bukan kepalang ketika kembali ke motor untuk melanjutkan pekerjaan, satu karung paket sudah lenyap dibawa kabur orang tak dikenal. Dijelaskannya, salah seorang pemilik kios sempat melihat ada orang keluar membawa paket tersebut, namun dikira rekan korban yang akan membantu pengantaran.
“Ada yang lihat pemilik warung, pelaku pakai motor matic. Tapi dikira teman saya yang mau bantu ngurir,” jelasnya.
Adapun jenis paket tersebut dirinya belum mengetahui pasti lantaran karung tersebut belum pernah dibuka sama sekali. Perihal kerugian, dirinya dengan berat hati mengakui hal tersebut menjadi tanggung jawab kurir karena sudah ada perjanjian kerja dengan perusahaan.
“Mudahan masih bisa dibicarakan dengan perusahaan, soalnya barangnya banyak sekali,” harapnya.
Setelah kejadian tersebut, dirinya telah melaporkan perihal kehilangan itu kepada aparat kepolisian dan melanjutkan pengantaran paket yang masih tersisa.
“Sudah lemas ngga ada tenaga buat lanjut ngurir, tapi mau gimana lagi. Saya harus tetap profesional dalam bekerja,” ungkapnya.
Dirinya berharap pihak perusahaan bisa memberikan keringanan atas musibah yang menimpanya. Selain itu, dia mengimbau kepada warga di kecamatan Pujut yang mengetahui ada barang-barang paketan yang dijual murah agar mengonfirmasi dirinya.
“Soal ganti rugi belum ada keputusan. Masih dibicarakan, semoga ada keringanan,” pungkasnya. (red/lm)