Lensamandalika.com – Setelah fenomena Bukit Menangis di pinggir bypass BIL-Mandalika beberapa waktu lalu yang mampu mengeluarkan air dari celah-celah bebatuan yang dipercaya bisa menjadi obat berbagai macam penyakit, kini muncul Embung Bidadari, juga dipercaya dengan keistimewaan yang sama.
Embung Bidadari terletak di Dusun Jembe, Desa Saba, Kecamatan Janapria, Lombok Tengah (Loteng). Embung tersebut kini mendadak ramai dikunjungi warga dari berbagai daerah di Pulau Lombok. Hal tersebut Setelah masyarakat sekitar mengaku melihat fenomena turunnya cahaya di penampungan air itu, mandi dan berendam di embung tersebut diyakini bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit.
“Luar biasa, yang jatuh itu seperti cahaya. Tidak ada yang bisa membandingkannya. Kalau orang mengatakan Bidadari, tetapi saya melihat cahaya yang besar seperti keranjang tapi lebih panjang,” kata H Suhaili mengutip video wawancara yang diunggah di media sosial facebook oleh akun Inside Lombok, Ahad (14/8/2022).
Awalnya embung tersebut merupakan tempat untuk menampung air untuk kebutuhan irigasi persawahan. Setelah terjadinya fenomena yang tidak dapat dijelaskan itu, air embung diakui menjadi jernih seperti permata dan berbau harum. Lantaran itu juga, penampungan air yang awalnya bernama embung melur itu, kini berubah menjadi Embung Bidadari.
Sebagian warga percaya, fenomena yang pernah disaksikan oleh warga Dusun Jembe itu adalah Bidadari yang turun untuk mandi di embung tersebut. Warga yang datang ke embung itu mengaku lebih sehat setelah berendam disana.
Salah seorang warga yang sempat beredam di Embung Bidadari, Rabiah mengatakan mukanya sempat lebam. Dirinya mengaku sempat berobat ke pihak medis namun belum membuahkan hasil.
“Tempat kita minta cuman satu, sama Allah SWT saja. Intinya yakin. Kalau tidak yakin, mau berobat kemana saja tidak akan sembuh,” katanya.
Diakuinya, setelah mandi di Embung Bidadari, dirinya merasa lebih sehat.
“Biasanya jalan dari rumah kesini ngga bisa kalau ngga pake ojek,” jelasnya.
Embung Bidadari sendiri telah ramai dikunjungi sejak fenomena alam yang menyerupai kilatan petir itu terjadi, tepatnya sekitar tujuh minggu yang lalu. Siapapun bisa mengunjungi embung itu pada pagi hingga sore hari.
Warga yang datang berkunjung juga tidak harus membayar biaya masuk, melainkan dikenakan biaya parkir seikhlasnya. Hasil dari pungutan parkir tersebut kemudian disumbangkan kembali oleh warga ke Masjid dusun setempat. (red/lm)
Keterangan foto: Warga dari berbagai desa mengunjungi Embung Bidadari di Desa Saba Kecamatan Janapria Kabupaten Lombok Tengah (Foto: dok,ist)