Lensamandalika.com – Gelaran event World Super Bike (WSBK) tinggal menghitung hari akan diselenggarakan di Sirkuit Mandalika, tepatnya pada 11-13 November 2022 mendatang. Namun penjualan tiket event balap motor kelas dunia itu baru terjual 10 persen dari target 51 ribu tiket. Artinya tiket yang terjual baru 5000 ribu tiket saja.
Vice President Construction and Stakeholder Relations Management PT. ITDC, Aris Joko Santoso menyebutkan berdasarkan catatan dari MGPA sendiri, jumlah tiket WSBK Mandalika yang sudah terjual hingga saat ini diatas 10 persen atau 5.000 tiket lebih, dari target 51 ribu.
“Tiket yang terjual sudah diatas 10 persen. Jadi dari target 51 ribu tiket, baru terjual sebanyak 5000 ribu lebih,” sebutnya ketika Rapat Koordinasi Kesiapan Penyelenggaraan Event World Superbike (WSBK) Tahun 2022 yang berlangsung di Hotel Lombok Raya, Selasa (25/10).
Joko menuturkan, Gubernur NTB Zulkieflimansyah telah menyampaikan kepada pihaknya, bahwa untuk target penjualan tiket yang dapat dikalaborasikan dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB sebanyak 10 ribu tiket. Begitu juga dimasing-masing kabupaten/kota sebanyak 10 ribu tiket.
Sementara di sisi lain, pihaknya (MGPA) juga telah berkalaborasi dengan BUMN untuk penjualan tiket kelas VVIP.
“Jadi ya kita harapkan kalau target Pak Gubernur bisa mencapai sekitar 70 ribu tiket kalau untuk Pemprov,” tuturnya.
Namun jika dilihat dari sisi kapasitas yang telah disiapkan untuk gelaran WSBK tahun ini, sambung Joko, pihaknya telah menyiapkan dari sisi sarana prasarana pendukung tidak kurang dari 45 sampai 50 ribu penonton.
“Jadi kalau Pak Gubernur target diatas 50 ribu penonton, maka kita harus menyesuaikan kapasitas kita kembali. Kita harus rapat habis Rakor ini, karena memang persiapan kita penonton harian itu kurang lebih di angka 46 ribu sampai 50 ribu, sama kelas festival,” sambungnya.
Disampaikan Joko, untuk kapasitas daya tampung Sirkuit Mandalika lebih dari 200 ribu. Hanya saja pihaknya telah mempersiapkan dari sisi kapasitas antara 45 ribu sampai 50 ribu penonton. Artinya, dari sisi persiapan mulai dari trafik, reka kontrol, security, kemudian toilet, tempat untuk wudhu dan tempat sampah untuk kapasitas penonton 45 sampai 50 ribu.
“Jika sekarang menjadi 70 ribu penonton, maka kita harus menyesuaikan dulu. Karena begitu banyak terutama peralatan-peralatan tersebut, kita juga rebutan dengan penyelenggara G20. Bukan kita tidak happy Pak Gubernur menyampaikan sampai 100 ribu penonton. Tapi kita mikir bisa nggak dapatin tempat sampah, toilet dan lainnya,” katanya.
Joko tidak ingin terulang kembali seperti kejadian pada saat event MotoGP Mandalika pada Maret 2022 lalu, yang terkesan penyelenggara tidak mempersiapkan sarana prasarana, seperti tempat sampah. Sehingga banyak sampah yang berserakan dimana-mana. “Apalagi petugas kebersiahan kita tidak sampai diatas 50 ribu,” ucapnya.
Lebih lanjut Joko menyampaikan sejauh ini yang menjadi kendala pihaknya adalah dalam hal penjualan tiket. Karena kalau melihat dari aspek peminat penonton dari luar NTB, misalnya untuk event MotoGP, yang pertama berasal dari Jabodetabek, kedua Jawa Timur dan ketiga Bali.
Namun masalahnya, sekarang ini di Jabodetabek begitu banyak event yang akan diselenggarakan, bersamaan dengan event WSBK, mulai dari konser artis luar negeri yang akan berlangsung hingga akhir tahun di Jakarta.
Kemudian dengan adanya G20 di Bali, tentu pemerintah pusat juga akan mempriotitaskan kegiatan tersebut. Sehingga seluruh dukungan misalnya transportasi, akomodasi dan lainnya, diperuntukkan untuk kegiatan G20.
“Kita lihat kegiatan G20 ini jadi magnet utama. Tapi kita berharap juga peserta G20 bisa mengunjungi Sirkuit kita, karena kegiatan itu diselenggarakan setelah WSBK. Jadi itulah yang membuat kendala bagi kita,” katanya.
Disamping itu, yang menjadi kendala dalam penjualan tiket WorldSBK Mandalika kali ini tidak terlepas dari pengalaman saat event MotoGP. Dimana para penonton mengeluhkan soal harga kamar hotel atau akomodasi yang terlampau tinggi. “Karena banyak penonton yang punya pengalaman yang kurang baik terhadap harga kamar hotel yang tinggi,” tuturnya.
Meski demikian, Joko tetap optimis target penjualan tiket dapat tercapai. Meski sekarang baru terjual 10 persen dari target. Apalagi ditambah dengan apa yang disampaikan Gubernur NTB, maka target tersebut dapat tercapai. “Walaupun fasilitas kita tidak sampai diatas 50 ribu. Namun kalau Pak Gubernur perintahkan, ya kita akan mencari tambahan-tambahan fasilitas. Meski tidak mudah hal itu kita lakukan,” ucapnya.
Sementara Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah juga optimis gelaran WSBK yang akan berlangsung pada tanggal 11 – 13 November mendatang, akan dihadiri 100 ribu penonton. “Kita optimis ada sebanyak 100 ribu penonton yang akan hadir. Usul untuk menyukseskan gelaran WSBK ini juga hadir dari semua Bupati/Walikota,” tuturnya.
Persiapan kali ini juga dilakukan secara maksimal, guna penyelenggaraan WSBK dapat berjalan dengan lancar. “Kita memaksimalkan penyelenggaraan ini dapat sukses. Kita juga melihat perhatian pemerintah pusat sangat luar biasa. Maka kita harus menyambut semua ini dengan baik,” pungkasnya. (red/lm)