Lensamandalika.com – Pembanguna kereta gantung Rinjani masih terus menuai pro dan kontra. Meski begitu, peletakan batu pertama pembangunan proyek yang berlokasi di Desa Karang Sidemen, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah itu telah dilakukan sejak 18 Desember 2022 lalu.
Pengerjaannya akan memakan waktu cukup lama, yakni hingga tiga tahun mendatang. Pembangunan kereta gantung tersebut ditargetkan tuntas pada tahun 2025.
Lintasan kereta gantung Rinjani yang akan dibangun memiliki panjang 10 kilometer. Pembangunannya akan menelan anggaran Rp 2,2 triliun.
Anggaran itu bukan hanya untuk membangun kereta gantung saja, namun termasuk untuk pembangunan resort di kawasan tersebut
Nantinya, tarif untuk bisa menaiki kereta gantung Rinjani sekitar Rp 600 ribu per orang untuk sekali naik bolak balek. Hal ini disampaikan Production Manager PT. Indonesia Lombok Resort (ILR), Ahui.
“Tiket Rp 600 ribu per orang bolak balek, sekali naik,” kata Ahui mengutip radarmandalika.id, Selasa (3/1/2023).
Dia menerangkan, nantinya kereta gantung Rinjani dapat mengangkut hingga 10.000 orang per hari dari titik yang ada di Desa Karang Sidemen. Hal ini sudah sesuai dengan perencanaan pembangunan kereta gantung Rinjani.
“Bisa 10.000 orang per hari,” kata Ahui.
Untuk diketahui, pembangunan proyek kereta gantung Rinjani ini dibangun di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Nuraksa yang ada di Desa Karang Sidemen. Pembangunannya di luar kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).
Sebelumnya, Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengatakan, kereta gantung Rinjani akan menjadi salah satu destinasi wisata alam kelas dunia yang dimiliki NTB.
“Ini investasi besar dan jangka panjang,” katanya, Minggu (18/12/2022). (red/lm)