Lensamandalika.com – Pencarian korban hilang akibat terseret ombak Pantai Mawun akhirnya dihentikan. Hal tesebut setelah pencarian membuahkan hasil dengan ditemukanya korban atas nama Depin alias Amaq Pina, Sabtu (28/1/2023) sekitar pukul 20.00 WITa.

Diketahui korban merupakan warga Dusun Sangi, Desa Bangket Parak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah yang kebetulan memiliki lahan garapan untuk menanam jagung di Desa Tumpak.

“Korban tenggelam di Pantai Mawun alhamdulillah sudah ditemukan. Kondisi korban dalam keadaan sudah meninggal dunia,” ungkap Zulmi, Kepala Dusun Baturiti, Desa Tumpak, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah.

Menurut Zulmi yang juga merupakan anggota Tim Siaga Bencana Desa (TSBD) Tumpak, jenazah korban ditemukan tengah mengapung tidak jauh dari lokasi korban mencari kerang-kerangan.

“Jenazah korban berhasil ditemukan oleh warga setempat bersama tim TSBD Desa Tumpak dan tim POKMASWAS Desa Tumpak,” jelasnya.

Dikatakannya, keluarga korban yang juga mengikuti pencarian menyoroti lokasi jatuhnya korban dengan lampu senter. Beberapa saat kemudian, jenazah korban terlihat dan langsung dilakukan evakuasi.

“Jenazah korban mengapung ke permukaan laut, pihak keluarga korban kemudian meminta bantuan kepada nelayan setempat, bersama TSBD dan POKMASWA untuk dievakuasi ke pinggir pantai,” urainya.

Korban yang ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa, saat ini sudah diantarkan ke rumah duka dengan menggunakan ambulance Desa Tumpak.

Lebih lanjut, pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang akan mencari keranga-kerangan, memancing ataupun berlibur di Pantai Mawun agar hendaknya lebih berhati-hati agar kejadian serupa tidak terjadi kembali.

Atas kejadian tersebut, pihaknya menyampaikan kepada pemeritnah daerah Kabupaten Lombok melalui instansi terkait agar bisa memberikan bantuan peralatan tambahan kepada TSBD Desa Tumpak agar jika ada kejadian serupa, bisa melakukan pencarian dengan peralatan yang lebih lengkap.

“Dari segi peralatan, kami sangat kekurangan, tentu tidak ada yang mau musibah seperti ini terjadi. Namun hal ini juga untuk menunjang peralatan kami agar semakin memadai,” terangnya.

Bantuan alat yang pihaknya harapkan berupa alat-alat selam, mesin kompresor dan sejenisnya guna untuk mempercepat bantuan bila terjadi hal yang serupa.

“Kejadian seperti ini sudah berulang kali terjadi, jika bukan dengan bantuan warga dan nelayan setempat bersama Tim TSBD dan POKMASWAS, pencarian korban akan semakin sulit dilakukan,” pungkasnya. (red/lm)