lensamandalika- Masa jabatan Zul-Rohmi akan berakhir pada 19 September 2023. Cukup banyak catatan terkait kepemimpinan Zul Rohmi dalam 5 tahun terakhir.

Lalu Pahrurrozi selaku Ketua DPW Gelora NTB kepada wartawan menyampaikan beberapa catatan kritis oleh kepada Kali ini, ada tiga catatan pokok yang patut untuk digarisbawahi, antara lain;

Pertama, Bang Zul gagal dalam manajemen pemerintahan dan tata kelola keuangan daerah. Selama memimpin, belum tampak konsep tata kelola pemerintahan yang stabil, efektif dan mapan. Mutasi yang kerap dilakukan menciptakan ketidakseimbangan dan ketidaknyamananan dalam birokrasi.

Disamping itu, indikasi kegagalan dalam tata kelola keuangan daerah juga tampak pada utang pemerintah yang menumpuk, banyak proyek yang belum terbayar kepada rekanan. Dan di ujung pemerintahan, utang ini sepertinya tidak akan sanggup untuk diselesaikan. Padahal dulu pada zaman TGB, akuntansinya bersih dari utang.

kedua, bang Zul gagal mengurangi derajat kemiskinan di NTB. Dalam lima tahun kepemimpinannya, penurunan kemiskinan kurang dari 1 persen. Pada September 2018 saat menerima mandat, Bang Zul mewarisi angka kemiskinan sebesar 14,63 persen. Setelah 5 tahun berlalu, hingga September 2022, angka kemiskinan NTB sebesar angka 13,82 persen. Artinya selama 5 tahun, penurunan kemiskinan 0,81 persen, artinya setiap tahun kemiskinan berkurang rata-rata 0,2 persen. Ada tendensi penurunan kinerja kepemimpinan NTB dibandingkan sebelumnya, padahal pada awal kepemimpinannya, publik berharap lebih.

ketiga industrialisasi di NTB mengalami stunting, gagal bertumbuh, tidak cukup asupan nutrisi gagasan dan inovasi.Pertumbuhan sektor industri NTB dalam tiga tahun terkahir, rata-rata kurang dari 2,5 persen. Pertumbuha sektor industri pada tahun 2022 hanya 1,98 persen, pertumbuhan ekonomi NTB mencapai 6,95%. Pada tahun 2022, Kontribusi sektor induatri teheadap pertumbuhan regional di NTB hanya 0,09 persen.

Melemahnya Pertumbuhan sektor industri ini patut diwaspadai, mengingat 2 tahun terakhir pada zaman TGB, pertumbuhan sektor ini diatas 5%. Jangan sampai bang Zul, bukan melakukan industrialisasi, tapi DeIndustrialisasi.

Bajang Oji sapaan akrab Ketua DPW Gelora NTB menegaskan bahwa Dr. Zul harus atensi terhadap permasalahan tersebut agar kepemimpinannya tidak berakhir dengan suul khotimah.

“Terhadap 3 isu tadi, Bang Zul perlu memberikan atensi serius, apalagi khabarnya beliau mau maju lagi pada periode kedua. Jangan sampai melangkah maju pada periode kedua, berbekal kegagalan memimpin. Jangan sampai kepemimpinannya berujung suul khotimah” Tutupnya Red/asn