lensamandalika.com – Absensi Mobile online melalui aplikasi Sistem Informasi Absensi dan Presensi (SISENSI) untuk guru PNS dan PPPK di Lombok Tengah (Loteng) masih memerlukan evaluasi.

Absensi melalui SISENSI untuk guru PNS dan PPPK di Lombok Tengah (Loteng) yang mulai diterapkan sejak Selasa (1/8/23) ini pada kenyataanya masih terdapat banyak kendala, diantaranya loading yang cukup lama yang membuat para guru telat absensi. Untuk mengatasi hal tersebut tidak jarang guru yang memanjat pohon, dan naik di atas gapura sekolah agar absensinya berhasil.

Contohnya saja salah seorang guru di Kecamatan Batukliang Utara yang tidak mau disebutkan namanya itu menilai jika absensi mobile untuk guru PNS dan PPPK di Loteng berpeluang menjauhkan pendidik dengan peserta didik. Pasalnya, guru terkesan hanya fokus untuk melakukan absensi mobile di pagi hari karena masalah loading cukup lama.

“Kendala pagi, tidak dapat menertibkan siswa baris berbaris, berdoa, literasi numerasi,” ucapnya pada awak media kemarin Kamis (3/8/23).

Di tempat lain, anggota Komisi IV DPRD Loteng, Legewarman mengatakan bahwa pihaknya rencananya akan memanggil pihak dinas terkait untuk mempertanyakan dasar penerapan absensi mobile untuk guru PNS dan PPPK. Mengingat pada Selasa, penerapan absensi mobile dalam praktiknya masih banayak kendala.

“Kan prihatin melihat guru-guru yang sekolahnya di pelosok, tidak ada sinyal, black spot, maka dia harus ada yang naik ke pohon. Maka dari itu kalau memang ini belum siap (penerapan absensi mobile), untuk apa?” tutur Politisi PBB ini.

Dia juga menegaskan bahwa penerapan absensi mobile ini perlu dievaluasi. Untuk itu, pihaknya akan memanggil organisasi perangkat daerah (OPD) untuk bersama-sama mengkaji aturan tersebut.

“Perlu kita evaluasi. Karena kalau kita mau paksakan aturan ini jangan-jangan nanti guru hanya sibuk untuk absensi saja,” tambahnya.

Di sisi lain menurutnya, penempatan guru di Loteng juga masih kacau.

“contohnya, ada yang dari Praya Barat Daya ditugaskan di Batukliang Utara. Kalau dia harus hadir misalnya jam 7 (07.00 wita), sedangkan dari sana (desa asal) perjalanan dua jam kan kasian. Terus aplikasinya (SISENSI MOBILE) lelet, inikan masalah,” tutupnya, memberi gambaran. (red/Respa)