Daerah- Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Paramadina kembali mengadakan pelatihan mediasi profesional tahap lanjutan di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pelatihan Mediasi Profesional bagi Aktor Lintas Agama dan Masyarakat Sipil NTB diselenggarakan tanggal, 7-11 Agustus 2023 di Mataram.
Dalam sambutannya, Husni Mubarok peneliti PUSAD Paramadina menyambut baik adanya pelatihan Mediasi Profesional tersebut.
“Kami terpanggil untuk menjadikan bumi yang kita diami baik bagi semua. Memediasi konflik dan sengketa yang terjadi dalam masyarakat majemuk, memberikan kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat”. Ujar Husni. (9/8/23).
Menurut Husni, diperlukan mediator terampil yang berkarakter dan berakar dari spirit keberagaman, menghargai perbedaan dan cinta damai. PUSAD mendukung kegiatan pelatihan ini yang akan diakhiri dengan para peserta mencoba memediasi konflik atau sengketa yang terjadi di kota tempat pelatihan.
Ardian LBH APIK NTB salah satu perseta pelatihan mengatakan, kegiatan tersebut menekankan pada aspek mediasi konflik keagamaan, baik yang berlaku di tingkat intra-agama maupun antaragama
“Kasus-kasus konflik seperti penutupan dan pelarangan rumah ibadah, pencemaran nama baik, hingga sengketa terkait masalah keluarga, dapat ditanggapi dengan keterampilan mediasi ini”. kata Ardian
Para peserta akan mengikuti lima hari pelatihan. Peserta yang berjumlah 30 orang tiap kota dipilih dari antara para peserta yang telah mengikuti pelatihan tingkat dasar. Dan melalui pendaftaran umum, berdasarkan seleksi atas mereka yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar terkait isu KBB.
Pemilihan keterampilan mediasi ini merupakan kebutuhan yang di tengah masyarakat. Banyak kasus-kasus sengketa terkait pelanggaran KBB atau keberagaman tidak bisa diselesaikan hanya secara hukum.
Baehagi Pengajar Universitas Ndahdlatul Ulama (UNU) NTB yang sekaligus peserta pelatihan mengatakan kemampuan mediasi perlu dimiliki, aktor-aktor agama dan budaya, serta para aktivis sosial yang bergulat dengan isu kemanusiaan dan keberagaman.
“Kegiatan Paramadina ditujukan untuk memberdayakan aktor-aktor lintas agama agar semakin peka dan berdaya dalam merespons sengketa atau konflik-konflik seputar kebebasan beragama dan berkeyakinan di tengah masyarakat NTB.” ungkapnya
Dengan penyelenggaran pelatihan ini hingga akhir 2023, ditargetkan tersedianya 120 mediator di masyarakat yang akan menjadi agen-agen perdamaian dan membawa keadilan. Diharapkan pula 2.400 orang terdampak dari aktivitas tindak lanjut dari para peserta di komunitas atau lingkungan masyarakatnya masing-masing. (RED/ASN)